ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Sejak terketuk hati ini melalui beragam permasalahan yang ada, akhirnya pada 1 Januari 2022. Saya bersama tim yang telah terbentuk menyatukan tekad serta niat untuk menginisiasi berdirinya suatu wadah untuk mengelola mahasiswa. Khususnya mahasiswa Universitas Negeri Malang untuk bergerak di dalam misi kemanusiaan dalam penanganan bencana.
Hari itu, kami masih ingat betul, pada tanggal 1 januari 2021 melalui metode seleksi person by person akhirnya kami berhasil mengumpulkan 64 mahasiswa yang siap mengikuti langkah pertama ini.1 januari 2021, pertama kali kami menyelenggarakan penyambutan anggota, dengan rangkaian kegiatan semacam pemberian gambaran sebagai seorang relawan yang seharunya dilakukan ketika turun ke lapangan.
Berbekal pelatihan BNPB di Hotel Mercure pada November 2021, penanganan bencana gempa bumi malang selatan 6.2 SR, penanganan bencana banjir bandang batu hingga Awan Panas Guguran Gunung Semeru 4 Desember 2021. Akhirnya kami menyelanggarakan penyambutan anggota yang dibungkus pelatihan serta diseminasi.
Di Malam itu pula, sekitar pukul 20.00 WIB forum dilakukan dengan tujuan memilih ketua, membentuk struktur dan juga menjelaskan tugas, hak dan wewenang serta tanggungjawab dari masing-masing divisi.
Akhirnya, selesai sudah langkah awal untuk melakukan misi kemanusiaan, yakni dengan tujuan memberikan kesadaran dan pengetahuan mengenai relawan yang sesuai spesifikasi mahasiswa/ akademisi. Kami juga memutuskan pada tanggal 1 januari 2021 tersebut sebagai hari lahirnya BKR sebagai embrio dari TRCC UM dibawah naungan LPPM UM.
Namun, sayangnya perjuangan tidak semudah yang kita bayangkan, beragam terpaan angin kencang, hingga hujan petir menerpa kami bak bencana pada umumnya. Namun jangan salah, seorang pejuang sudah mengetahui pola penanganannya, tidaklah merintis bila kami tidak tahu risiko dan konsekuensinya. Mulai dari berurusan dengan pihak rektorat hingga teman sebaya.
Hingga pada akhirnya kami nekad dalam beberapa aksi kemanusiaan, gejolak itu muncul ketika kami setalah melakukan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) anggota yang didukung oleh Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), namun mulai mendapatkan sinyal positif dan dukungan oleh pihak rektorat melalui LPPM UM pada penanganan bencana banjir malang selatan.
Kami telah difasilitasi dan didukung sepenuhnya giat disini, bahkan sekitar 30 relawan diturunkan selama 15 hari melalui kooridinasi kami, misi itu dianggap selesai dengan baik dan sukses sehingga kami pula dipercaya oleh banyak pihak, baik rektorat maupun donatur. Akhirnya dalam bencana gempa bumi dengan 5,6 SR yang melanda Cianjur pada 21 November 2022 kami kembali dipercaya sebagai pihak yang menghandle kegiatan ini.
Dari beberapa perjuangan yang telah tercapai dengan lika-liku yang ada, untuk mengenang hari lahir tersebut kami melakukan do’a bersama dan pemenuhan pengadaan tenda sebagai bentuk rasa syukur atas perjuangan awal yang sudah direstui oleh Tuhan.
Kegiatan do’a bersama sengaja didilakukan untuk berdo’a dan bersyukur agar di tahun 2023 ini Indonesia diberikan kemananan dan BKR ini dapat tercapai misinya dan bisa diterima dilingkungan akademi, khususnya Universitas Negeri Malang. Apapun namanya, siapapun orangnya yang paling penting bagi kami adalah visi misi kami tercapai dan menjadi organisasi kerelawanan yang mengerti pola penangana kebencanaan terukur, terencana dan terarah. (Eko)