SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM - Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, M.A dalam kunjungannya ke Sidoarjo dalam rangka sowan (silaturahmi) ke KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), Ulama Kharismatik asal Sidoarjo sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Lebo. Jumat, (6/1). Usai bertemu Gus Ali, Mayjen TNI Farid Makruf selanjutnya meninjau ke komplek Makam Auliya Sono bersama Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP. Kunjungan Mayjen TNI Farid Makruf ke makam Auliya Sono itu sekaligus untuk berziarah ke makam KH. Muhayyin Pendiri Pondok Sono beserta dzurriyahnya yang terletak di dalam komplek Guspujat Optronik II Puspalad di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran.
Di kawasan makam Aulia Sono terdapat enam makam utama yang dihormati masyarakat Nahdliyyin. Keenam makam tersebut yakni pendiri Pondok Pesantren Sono, Buduran KH. Muhayyin beserta istrinya Hj. Asfiyah, serta dua makam putranya yakni KH. Abu Mansur serta KH. Zarkasyi. Makam lainnya yakni makam cucu dan cicit KH. Muhayyin yakni KH. Said (cucu) dan makam KH. Maksum (cicit).
Sekitar pukul 10.30 WIB, Pangdam V Brawijaya tiba bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor untuk berziarah ke makam tersebut. Tabur bunga dan panjatan doa dilakukan Mayjen TNI Farid Makruf bersama para rombongan. Usai bertakziah, panglima Kodam V Brawijaya asal pulau Madura tersebut melaksanakan sholat Jumat di masjid Agung Sidoarjo.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf mengungkapkan dukungannya terhadap revitalisasi makam tersebut. Menurutnya keberadaan makam ulama di komplek militer seperti ini bentuk sinergi antara TNI dengan ulama yang telah ada sejak dahulu. Sejarah perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan TNI bersama ulama sebagai buktinya.
"Hal ini kita teruskan sampai saat ini, wujudnya hari ini kita memperbaiki makam ini dan alhamdulillah bapak Kasad berkenan meletakkan batu pertama revitalisasi makam ulama Sono,"ucapnya.
Menurutnya revitalisasi makam Sono yang disambut baik oleh KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai bentuk penghargaan kepada ulama dan masyarakat Sidoarjo . Penghargaan itu diberikan atas kebersamaan berjuang meraih kemerdekaan RI kala itu.
"Ulama dan TNI itu benteng terakhir bagi perjuangan bangsa ini,tidak bisa ulama dan TNI itu di adu domba, karena itu kami bersama bapak bupati akan terus melanjutkan pembangunan ini sampai selesai,"ucapnya. (Git/Ir/IM)