MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Mendung menggantung di rumah duka Mahbub Junaidi. Tokoh Desa Bajul Mati menutup mata, berpulang ke haribaan sang pencipta selamanya. Merupakan Santri Pesantren Mergosono Malang di masa muda, Mahbub Junaidi bersama saudaranya Muhammad Izzar yang juga santri Pesantren Nurul Huda Mergosono Malang juga menjadi relawan, bersedia terjun ke Desa Bajulmati Kecamatan Gedangan sekira tahun 1992 lalu bersama sang istri Rodiyah.
Mahbub Junaidi menempati sebuah rumah yang sekarang dikenal dengan lembaga pendidikan harapan, terletak di Desa Bajulmati, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Akibat serangan jantung dan sempat dirawat di RS Turen Mahbub yang biasa dipanggil Gus Mahbub wafat pada pagi hari 23/1/2023.
Tak ada yang menyangka begitu cepat, sebab sehari sebelum meninggal Mahbub sempat menulis di beranda facebook tentang biaya haji.
Semoga DPR-RI bisa memutuskan BPIH, Biaya Perjalanan Haji yang diajukan pemerintah bisa menghasilkan keputusan yang betul-betul bijaksana.
Memiliki 4 orang anak, jenazah Penyuluh Agama Islam Fungsional ( PAIF) bertugas di Kecamatan Sumbermanjing Wetan sejak sekitar Juli atau Agustus 2022 sampai sekarang ini akan dimakamkan di Mojokerto, tanah tempat kelahiran.
Atas berpulangnya Almarhum Mahbub, seorang sahabatnya penulis juga sesama alumni santri Saifullah Syahid menulis puisi.
Innalillahi wa inna ilaihi raji un. Banyak sudah kisah yang tertinggal, kau buat jadi satu kenangan, seorang sahabat yang pergi, tanpa tangis arungi mimpi, selamat jalan kawan, cepatlah berlabuh, mimpimu kini tlah kau dapati, Bi husnil khatimah selamat jalan Mahbub Junaidi
Gus Isyroqunnajah Ahmad, Pengasuh pesantren, Wakil Rektor UIN Maliki, Ketua PCNU Kota Malang mengungkapkan kalimat akhir kesaksian.
"Kula derek nyekseni almarchum tiyang sae, wajabat lahu aljannah," ungkap Gus Is.
Segenap redaksi JatimSatuNews mengucapkan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Almarhum Mahbub Junaidi, Semoga diampuni segala dosa, Husnul Khotimah.