PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Laksanakan program pemerintah Kabupaten Pasuruan, tentang kesehatan pada remaja khususnya remaja putri. Puskesmas Grati mengawali kegiatan di tahun 2023 kemarin lakukan safari kesehatan tentang dampak Anemia dikalangan remaja putri, di beberapa Lembaga Pendidikan baik sekolah maupun Pesantren yang memiliki siswa/santri putri.
Tentang anemia, juga dampaknya bagi remaja putri, Kepala Puskesmas Grati, dr. Pertiwi Ekarwati menjelaskan secara gamblang pada jatimsatunews.
“Anemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah merah dalam tubuh, menyebabkan kelelahan, lesu dan mempengaruhi produktivitas mereka. Oleh karena itu, pengobatan dan pencegahan anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah. Khususnya dikalangan remaja putri, merupakan investasi masa depan, sehingga remaja memegang peranan penting dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Salah satu masalah kesehatan yang menimpa remaja khususnya remaja putri adalah anemia," tutur dokter.
Merupakan tangan panjang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Unit Organisasi Bersifat Fungsional (UOBF) Puskesmas Grati, dr. Pertiwi mempercayakan kepada tim yang di koordinatori oleh Weny Vebriyanti, Bidang UKS pada puskesmas grati sekaligus Bidan Desa, di Desa Gratitunon, lakukan terjun langsung ke lembaga-lembaga pendidikan di sekitar wilayah kerja puskemas grati untuk sosialisasi dan pengobatan atasi Anemia pada remaja putri.
Sejumlah 16 lembaga pendidikan yang ditargetkan selama 10 hari, pada selasa, 3/1/2023, Madrasah Aliyah Almasa menjadi jujugan awal sosialisasi dan pengobatan anemia, disamping Lembaga Pendidikan yang pasti memiliki siswa putri, Almasa juga berada didalam kawasan pondok pesantren yang potensi jumlah remaja putri pasti lebih banyak.
Dalam prakteknya, Bidan Weny bersama tim, paparkan tentang gejala, dampak, dan cara atasi Anemia pada siswi kelas sepuluh MA Almasa, sejumlah 36 siswa putri yang dicek menggunakan alat pemeriksaan HB.
“Kami melakukan pengecekan kepada mereka dengan cara tes darah menggunakan alat pemeriksaaan HB, dan apabila pada alat tersebut menunjukkan angka 12 keatas, berarti siswa tersebut normal, tp apabila pada alat tersebut menunjukkan angka dibawah 12, berarti siswa tersebut tidak normal,” jelas Weny pada jatimsatunews.
Tentang cara atasi gejala anemia tersebut, Bidan Weny di bantu Tim, memberikan obat penambah darah, sebagai bentuk pencegahaan sejak dini terhadap anemia, juga sampaikan pesan penutup pada siswa MA Almasa untuk tetap jaga pola makan dan lakukan pola hidup sehat. (Angga)