ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Lautan Manusia Bersimpuh Bersama Riyadhul Jannah

Anis Hidayatie
09 Januari 2023 | 05.44 WIB Last Updated 2023-01-08T22:59:18Z
100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Lautan Manusia Bersimpuh Bersama Riyadhul Jannah 
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Di atas hamparan rumput halaman bagian barat Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, ribuan manusia duduk bersimpuh. Ta'dzim dari mulutnya mengalun sholawat mengungkan salam pada Rasulullah Muhammad SAW mengikuti arahan tim hadhrah Riyadhul Jannah dari atas panggung, 8/1/2022. 

 Minggu malam, Majlis Maulid Wata’lim Riyadlul Jannah bersama Aremania mengadakan doa bersama mengenang 100 hari pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa. Berlangsung sejak Pukul 19.00 WIB. 

Lautan jamaah memenuhi barat lapangan, sepertinya ribuan jama.ah. Nampak peserta berasal dari berbagai kalangan, mahasiswa, mahasiswi, jama.ah Riyadlul Jannah itu sendiri maupun dari suporter Arema fc. Situasi syahdu mulai terasa sejak Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama dalam keadaan berdiri.

 Menggetarkan area, membuka acara do’a bersama dengan tema “Tabligh Akbar dan Do’a bersama Mengenang 100 hari tragadi Kanjuruhan bersama Majlis Maulid Wata’lim Riyadlul Jannah” itu. 

 Lantunan sholawat yang dibacakan tim hadroh Riyadlul Jannah menambah khusu’ do’a bersama malam ini, terlebih saat dinyanyikan lagu kebanggaan Arema Fc, kibaran bendera Arema Fc, bendera “kematian”, spanduk serta flare seolah menjadi pertanda kesedihan yang tetap dirasakan para Aremania juga keluarga korban. 

 Gus Rofiq selaku khodimul majlis juga mengajak para jama.ah membaca “Ya Alloh biha” yang dikhususkan pada para korban. 

“Ya Alloh semoga arwah korban Aremania dan Aremanita mati dalam keadaan khusnul khotimah", tutur Gus Rofiq. 

 Dalam sambutannya Gus Rofiq gus Rofiq menyebut bahwa duka arema adalah duka Ridyalul Jannah. 

"Saat itu kami sedang safari maulid di Poncokusumo, mendengar kabar dan melihat video yang kami terima, saya kaget dan langsung menangis, saat itu juga saya intruksikan kepada semua jajaran untuk melakukan doa untuk para korban dan selama 40 malam itu kami menyanyikan lagu salam satu jiwa," ungkapnya dengan nada duka.

 Jamaah peserta ta'dzim mengikuti seluruh rangkaian acara, sepertinya tak ada yang beranjak hingga usai. 

 "Saya khusus datang ke majelis ini untuk bersholawat, berdoa bersama agar arwah kawan Arema yang meninggal saat Tragedi Kanjuruhan diterima Allah, layak mendapat Jannah, berkat syafaat Rasulullah Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam," cetus lelaki bernama Muhammad Iqbal Murtadho, mahasiswa S2 UIN Maliki yang juga bekerja di Boarding School Arrohmah Dau Malang.

 Berlangsung hingga hampir tengah malam kesan mendalam dirasakan jamaah. Tak ada sedikitpun kejadian yang harus merepotkan petugas keamanan. Jamaah bubar dengan tertib dengan sedikit kesenyapan. Dalam diam mengambil kendaraan masing-masing di tempat parkir, pulang. (Ans)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Lautan Manusia Bersimpuh Bersama Riyadhul Jannah

Trending Now