PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Pelaksanaan workshop menulis cerita dan teknik mewarnai menjadi ajang penyampaian kebutuhan kuliah bagi guru PAUD oleh Kabid PNF/PAUD Kabupaten Pasuruan Nur Salim.
"Saat ini masih banyak guru PAUD yang belum S1 padahal ini dibutuhkan sebagai syarat mendapatkan tunjangan. Terutama tunjangan sertifikasi bagi guru TK," cetus Kabid Nursalim.
Selanjutnya Kabid menyampaikan ide pada Bunda Baca Kecamatan Winongan bahwa kalau 341 desa di Kabupaten Pasuruan mau membiayai 1 saja guru maka persoalan ini akan cepat terselesaikan.
"Begini bu, untuk guru PAUD kendala utama tidak mendapatkan tunjangan adalah karena mereka belum lulus S1. Ide saya kalau Bunda Baca Kacamatan bisa membantu mendorong desa untuk ikut membantu biaya pendidikan maka persoalan ini akan selesai hanya beberapa tahun," cetus Kabid.
Sigap Bunda Baca kecamatan atau bu Camat langsung menanyakan biaya dan berkata akan ikut pula mendorong desa bersedia memberi beasiswa pendidikan bagi guru yang belum S1.
"Kira kira biaya berapa?" tanya bu Camat Neni.
"Sekitar 6 juta setahun tapi ini ada subsidi 3 juta, jadi kekurangan sekitar hanya 3 juta," ungkap Kabid Nur Salim.
Sebuah kenyataan yang diharapkan pula oleh guru PAUD atau kelompok bermain. Karena meskipun sudah S1 mereka tidak bisa mendapatkan tunjangan sebab Kelompok Bermain belum diakui sebagai lembaga pendidikan formal.
"Kami berharap ada kesempatan pada guru PAUD non TK juga ikut merasakan tunjangan sertifikasi. Sebab yang dilakukan oleh para bunda ini sama dengan guru yang lainnya," cetus Ketua HIMPAUDI, Himpunan Pendidik Anak Usia Dini Kabupaten Pasuruan.
Workshop menghadirkan nara sumber Anis Hidayatie sebagai tutor menulis buku cerita didampingi guru PAUD penyelenggara yang dikepalai M Alfin yakni PAUD Tunas Bangsa Maimunah, peraih juara 3 provinsi untuk workshop teknik mewarna.
Berlangsung hingga pukul 12.00 siang peserta berhasil membuat cerita sesuai panduan tutor, yakni cerita sehari-hari dengan tokoh siswa sendiri dan latar belakang sekolah masing-masing.
Demikian pula dengan workshop mewarna. Hasil warna peserta terlihat selesai begitu acara usai pula. Siap dikumpulkan menjadi menjadi buku. Sebagai referensi karya literasi.
"Karya peserta workshop hari ini akan dikumpulkan, dibukukan supaya menjadi referensi untuk literasi di masing masing lembaga," cetus Anis Hidayatie, Narasumber kegiatan workshop. (Ans)