SURABAYA I
JATIMSATUNEWS.COM: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memang belum genap 2 tahun memimpin Kota Pahlawan. Namun, berbagai terobosan dan inovasinya sudah banyak menyita perhatian publik. Buktinya, sebanyak 69 penghargaan nasional dan internasional sudah diraihnya dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, baik penghargaan untuk personal maupun instansi sebagai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Sejak awal dilantik menjabat Wali Kota Surabaya pada 26 Februari 2021, ia langsung bergerak menelorkan berbagai inovasi kreatifnya demi melayani warga Kota Surabaya. Berbagai terobosan dalam bidang pelayanan publik dilakukannya kala itu. Bahkan, pelayanan publik yang berkaitan dengan administrasi kependudukan dimintanya berhenti di tingkat kelurahan dan kecamatan, dan terobosan itu berhasil hingga warga Surabaya tidak perlu jauh-jauh ke tengah kota untuk mengurus administrasi kependudukan.
Berbagai terobosan yang dilakukannya itu berbuah manis. Sepanjang tahun 2021, ia diganjar sebanyak 21 penghargaan. Kemudian pada tahun 2022, ia bergerak lebih masif membenahi pelayanan publik di Surabaya, hingga akhirnya Desember 2022, ia sudah diganjar sebanyak 48 penghargaan, sehingga total penghargaan yang sudah diraihnya hingga kini sebanyak 69 penghargaan.
“Semua pelayanan yang dilakukan oleh pemkot, tujuan utamanya bukan penghargaan, tetapi kita selalu ingin menjadikan yang terbaik untuk kebaikan warga Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri di ruang kerjanya.
Dari sekian banyak penghargaan itu, ternyata beberapa penghargaan sangat fenomenal dan sejarah baru bagi Surabaya, karena baru pertama kali diraih oleh Pemkot Surabaya. Di antaranya adalah penghargaan ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar.
Dengan penghargaan ini, Surabaya diakui sebagai kota yang memiliki udara terbersih se-ASEAN atau Asia Tenggara. Penghargaan internasional ini diterima langsung oleh Wali Kota Eri dalam acara yang bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta pada Kamis (21/10/2021).
“Dalam penghargaan ini, ada beberapa kategori, yaitu clean air, clean land, dan clean water. Sedangkan Kota Surabaya mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air (udara bersih) di seluruh ASEAN. Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi, polusi, dan itulah yang kita lakukan di Surabaya, sehingga kita mendapatkan penghargaan yang baru pertama kali diraih oleh Surabaya,” katanya.
Penghargaan internasional lainnya adalah Penghargaan Wetland City Accreditation dari Konvensi Ramsar. Pemberian akreditasi ini merupakan tidak hanya yang pertama bagi Surabaya, tapi juga yang pertama bagi negara Indonesia. Konvensi Ramsar merupakan konvensi internasional untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah yang beranggotakan 171 negara di dunia.
Selain itu, di masa kepemimpinan Wali Kota Eri, Pemkot Surabaya mencatat sejarah sebagai pemerintah kota pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang berhasil mencapai peringkat A (Sangat Baik) untuk penilaian Indeks Reformasi Birokrasi. Kota Pahlawan sukses meningkatkan kategori indeks Reformasi Birokrasi dari BB menjadi A, satu-satunya kota di Indonesia yang meraih prestasi tersebut.
Kinerja tersebut disampaikan di sela-sela pengarahan Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin terkait reformasi birokrasi tematik pada Senin (5/12/2022), dan secara resmi diserahkan hasil penilaiannya pada acara Penganugerahan Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi 2022 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Selasa (6/12/2022).
“Capaian ini tentu menjadi tanggung jawab bagi kita semua, bahwa kerja-kerja reformasi birokrasi yang berdampak bagi warga tidak boleh terputus. Capaian ini harus membuat kita terpacu bekerja lebih keras lagi, bukan malah berpuas diri,” kata Wali Kota Eri.
Indeks Reformasi Birokrasi sendiri adalah skor pengukuran capaian reformasi birokrasi dengan sekitar 132 komponen, mulai dari manajemen perubahan di lingkungan organisasi, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga nilai persepsi korupsi yang melibatkan survei eksternal, dan Kota Surabaya dinilai sukses dan berhasil.
Di samping itu, ternyata berbagai terobosan dan inovasi yang telah dilakukan Wali Kota Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya, ternyata dinilai sukses dan berhasil oleh media massa. Buktinya, baru-baru ini Wali Kota Eri sudah tiga kali mendapatkan penghargaan pemimpin terpopuler di media massa.
Penghargaan pertama adalah Pemimpin Terpopuler di Media Arus Utama 2022 yang diberikan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) pada 6 Juli 2022. Penghargaan kedua adalah Pemenang Pemimpin Terpopuler di Media Online 2021 Kategori Wali Kota yang diberikan oleh Humas Indonesia, bagian dari PR Indonesia Group pada Jumat (5/8/2022). Penghargaan ketiga adalah Pemenang Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022 yang diberikan oleh Humas Indonesia yang merupakan bagian dari PR Indonesia Group, Jumat (28/10/2022).
“Jadi, semua penghargaan ini untuk seluruh warga Kota Surabaya, termasuk media. Karena memang yang mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berbagai program itu adalah media. Saya dan jajaran pemkot tidak bisa sendirian membangun kota ini, tapi kami butuh dukungan dari semua pihak, semua warga Surabaya. Kalau kita bersama-sama membangun kota ini, saya yakin Surabaya ke depan akan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur,” pungkasnya. (ans/yous)