MEMILIKI KELUARGA DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA? SIMAK TIPS DAN TRIK BERIKUT INI!!
ATIKEL | JATIMSATINEWS.COM: Apa itu gangguan skizofrenia? Apa saja gejalanya? Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa yang dapat dialami individu dengan gejala berupa halusinasi, delusi atau waham, bicara tidak teratur, serta gejala negatif lainnya seperti sikap apatis dan respons emosional yang tidak wajar. Orang dengan skizofrenia seringkali juga mengalami kesulitan yang dialami secara terus-menerus berhubungan dengan kemampuan kognitif atau berpikir, seperti ingatan, perhatian, serta pemecahan masalah. Setidaknya gejala-gejala tersebut harus berlangsung selama kurang lebih enam bulan baru bisa dikatakan bahwa individu tersebut mengalami gangguan skizofrenia. Dengan catatan satu bulan pertama mengalami salah satu gejala yang sudah disebutkan. Skizofrenia termasuk ke dalam kategori gangguan jiwa berat. Menurut World Health Organization, skizofrenia mempengaruhi sekitar 24 juta masyarakat di seluruh dunia atau 1 dari 300 orang (0,32%) yang ada mengalami skizofrenia.
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang memerlukan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keluarga sebagai caregiver memberikan bantuan dan perawatan kepada anggota keluarganya yang skizofrenia rentan mengalami beban-beban fisik, psikologis, sosial. Mulai dari stigma buruk masyarakat terhadap skizofrenia, biaya perawatan dan pengobatan, banyak waktu terkuras untuk merawat, kurangnya waktu untuk diri sendiri. Durasi perawatan yang panjang dan gejala skizofrenia yang terus muncul menyebabkan caregiver rentan mengalami emosi negatif, seperti stres, cemas, marah, frustrasi, sedih, kelelahan psikis, bahkan depresi. Oleh karena itu, perhatian juga perlu diberikan kepada caregiver, agar caregiver dapat menerapkan cara untuk mengatasi beban perawatan anggota keluarga dengan skizofrenia dan melakukan perawatan dengan efektif.
1. Mencari bantuan profesional
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendatangi pelayanan kesehatan jiwa, agar mendapatkan pertolongan secara medis. Mungkin beberapa caregiver kesulitan dengan masalah biaya, oleh karena itu, beberapa instansi kesehatan menyediakan program layanan gratis bagi penderita skizofrenia, seperti puskesmas, rumah sakit jiwa, posyandu jiwa, BPJS. Jadi, caregiver skizofrenia penting untuk mencari informasi dan bantuan tentang program pelayanan kesehatan jiwa yang tersedia.
2. Mengikuti kelompok dukungan atau komunitas caregiver
Bertemu dengan sesama caregiver dapat membantu caregiver untuk saling berbagi informasi, pengalaman, dan dukungan mengenai permasalahan yang sama tentang merawat anggota keluarga dengan skizofrenia.
Selain itu, kegiatan kelompok dukungan dapat menghadirkan profesional kesehatan jiwa untuk memberikan psikoedukasi tentang perawatan orang dengan skizofrenia dan cara mengatasi beban stres akibat merawat orang dengan skizofrenia.
3. Mendapatkan psikoedukasi keluarga
Sambil anggota keluarga dengan skizofrenia menjalani perawatan, caregiver skizofrenia juga dapat diberikan psikoedukasi keluarga oleh profesional kesehatan jiwa untuk memperoleh keterampilan merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dan keterampilan dalam mengatasi beban-beban yang diakibatkan, seperti stres, cemas, dan lain-lain.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa psikoedukasi ini dapat meningkatkan dukungan keluarga, menurunkan beban keluarga, hingga menurunkan kekambuhan penderita skizofrenia.
Ditulis Oleh: Lina Amalia dan Dianita Febriyanti (Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang)
Referensi
Liza, R. G., Loebiz, B., & Camellia, V. (2019). Efektivitas Intervensi Psikoedukasi Keluarga terhadap Kekambuhan Pasien Skizofrenia. Majalah Kedokteran Andalas, 42(3), 128-136. doi: 10.25077/mka.v42.i3.p128-136.2019
Maslim, R. (2019). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III DSM-5 ICD-11. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran JIwa FK-Unika Atmajaya.
Menaldi, A., & Dewi, H. C. (2019). Kelompok Dukungan Caregiver Orang dengan Skizofrenia. Jurnal Psikologi, 18(1), 13-28. https://doi.org/10.14710/jp.18.1.13-28
Nurmalisyah, F. F. (2018). Pengaruh Psikoedukasi Keluarga terhadap Beban dan Dukungan Keluarga dalam Merawat Penderita Skizofrenia di Rumah. [Tesis, Universitas Airlangga]. http://repository.unair.ac.id/id/eprint/77888
Pandjaitan, E. A. A., & Rahmasari, D. (2020). Resiliensi pada Caregiver Penderita Skizofrenia. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 7(3), 155-166.
World Health Organization. (2022, January 10). Schizophrenia. Retrieved from World Health Organization: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia