MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Ratusan santriwan dan santriwati baik yang masih aktif maupun yang telah alumni memenuhi kawasan Mergosono gang 3 BKota Malang pada Minggu, 6/11/2022.
Kehadirannya menjadi perhatian tersendiri warga Mergosono, mengingat tempat pesantren itu berada di kawasan gang yang padat penduduk. Sehingga warga terlibat pula ikut mengamankan kawasan agar situasi khaul terasa nyaman, setidaknya bagi santri yang datang.
Terhadap kedatangan santri-santri dari luar daerah yang banyak menyerbu Mergosono Bhabinkamtibmas Heri menyatakan kebahagiaannya disamping siap membantu keamanan dan kenyamanan peserta.
"Alhamdulillah kami kedatangan tamu istimewa, alim ulama yang akan membawa kesejukan pada lingkungan Mergosono," ucapnya.
Menghadirkan 1 Kyai dan 1 Habib yakni KH Agoes Ali Masyhuri, Pengasuh Pesantren Bumi Salawat Lebo Sidoarjo dan Habib Husein Bin Alwi Bin Agil, Probolinggo acara haul berlangsung lancar tanpa kendala.
Usai ceramah, 2 bagian peserta yakni santri putra dan santri putri usai mauidhoh Kyai dan Habib berpisah tempat. Santri Putra di Musholla dipimpin KH Taqiyyudin Alawi serta KH Isyroqun Najah dan Santri putri dipimpin Ning Wiwik di lantai 3. Membahas kepengurusan dan agenda alumni disamping memperkenalkan SMP Nurul Huda yang baru berdiri.
Kenangan pengasuhan disampaikan oleh Durrotul Bariyah di lokasi alumni santri putri, menyebut kyai dan istri adalah orang yang lembut, tidak minta dihormati berlebihan.
"Abah dan Umik, meminta kita memanggil putra putri beliau dengan sebutan Mas dan Mbak, bukan Gus dan Bing sebagaimana lazimnya trah pesantren. Meski demikian hormat kami tak surut sedikitpun pada keluarga ndalem, "tuturnya, diiringi isak sembari menceritakan kenangan lain
Diketahui KH. Achmad Masduqi Machfudz pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Nurul Huda Mergosono Malang lahir pada 1 Juli 1935 M, di Desa Saripan, (Syarifan) Jepara, Jawa Tengah. Merupakan putra dari pasangan KH. Machfudz dan Nyai Chafsoh.
Dari jalur ibu masih garis keturunan waliyullah Syekh Abdullah al-Asyik bin Muhammad yakni Jagabaya dari kerajaan Mataram.
Pada masanya, KH masuki juga dipercaya sebagai Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Wafat pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2014 M./28 Rabi’ul Akhir 1434 H. di usia 78 tahun setelah dirawat beberapa hari di RS. Saiful Anwar, Malang.
Meninggalkan anak-anak
1.M musodaqul umam
2. Lutfillah
3. Sobahu Niam
4. M Taqiyyudin Alawy
5. Roudhotul Jannah
6. Isyroqun Najjah Ahmad
7. Badi' atus Sidqoh
8. Fauchatul fitriyah
9. M Shamthon
Keluasan ilmu yang sudah diakui oleh masyarakat sekitar dan masyhurnya Kyai Masduki sebagai pakar dalam bidang bahasa membuat banyak mahasiswa ingin belajar . Akhirnya, Kyai yang akrab dipanggil abah oleh santrinya ini membangun pesantren dengan landasan agar bisa lebih konsisten dan fokus dalam mengajar mahasiswa. Memilih daerah Mergosono, Malang, sebagai lokasi pendirian pesantren.
Perlahan tapi pasti, akhirnya berdiri sebuah pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Huda.