Dua Jenazah Tragedi Kanjuruhan Jalani Autopsi

Admin JSN
05 November 2022 | 14.51 WIB Last Updated 2022-11-05T07:51:54Z

Dua Jenazah Tragedi Kanjuruhan Jalani Autopsi

MALANG I JATIMSATUNEWS.COM -- Dua jenazah suporter Arema FC, hari ini Sabtu (5/11/2022) pagi, menjalani proses autopsi di TPU Dusun Pathuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.

Dua korban itu adalah NDR (16) dan NDB (13) anak perempuan dari DAY (41), Aremania asal Bululawang, Malang.

Kombes Pol Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan, sesuai dengan arahan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, melakukan perbantuan terhadap pelaksanaan kegiatan autopsi terhadap dua korban Tragedi Kanjuruhan.

Dimana polda jatim melakukan langkah kordinasi yang dilaksanakan pada beberapa hari lalu sehingga kegiatan ini berjalan aman dan lancar.

"Selain itu juga membantu menyiapkan sarana sarana yang diperlukan oleh tim dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Ketua PDFI Jatim, Dokter Nabil.

Kemudian juga membantu menyiapkan sistem keamanan di area makam.

"Sekali lagi kami mohon doanya dan kami terus mengucapkan turut berduka cita terhadap tragedi ini, semoga semua korban Kusnul Khotimah," lanjutnya.

Ketua Persatuan Dokter Forensi Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Ketua PDFI Jatim, Dokter Nabil Bahasuan, sebelum melaksanakan autopsi mengucapkan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan masyarakat Malang.

Dikatakannya bahwa PDFI cabang Jatim mendapat permintaan dari penyidik berupa surat permintaan Visum Epertum untuk melaksanakan penggalian jenazah korban Kanjuruhan.

"Kami PDFI cabang Jatim membentuk tim independen yang terdiri dari 2 penasehat 6 operator. Kami membentuk dari tiga elemen institusi pendidikan kedokteran dan empat dari fasilitas kesehatan," jelas dia.

"Pertama institusi pendidikan Fakultas Kedokteran Hang Tuah Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang," tambahnya.

Kemudian dari Faskes, RSUD Kabupaten Kanjuruhan, RSUD dr Soetomo, RSUD Sarifah Bangkalan dan RS pendidikan Unair.

Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Aremania Malang vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu menewaskan 135 orang dan membuat lebih dari 400 lainnya luka-luka.

Komnas HAM berkesimpulan bahwa gas air mata yang ditembakkan aparat polisi sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Jenazah Tragedi Kanjuruhan Jalani Autopsi

Trending Now