Soal Kanjuruhan, Laode TGIPF Sebut Agak Kesal dengan Dokter-dokter yang Terkesan Ketakutan

Admin JSN
30 Oktober 2022 | 07.13 WIB Last Updated 2022-10-30T00:13:05Z
TGIPF  La Ode M Syarif (Perindo)  mengungkap ada ketakutan dokter-dokter di Malang soal Kanjuruhan
JAKARTA I JATIMSATUNEWS.COM: Mengutarakan hal yang menjadi sedikit kekesalan saat penyelidikan,  anggota TGIPF  LAode M Syarif mengungkap ada ketakutan dokter-dokter di Malang soal Kanjuruhan, Sabtu, 29 Okt 2022.

TGIPF, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) melalui anggotanya Laode M Syarif membenarkan banyak dokter di rumah sakit Malang yang enggan memberikan keterangan penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan.

"Betul, ada keengganan dari dokter-dokter yang di sana untuk memberikan keterangan kematian mengapa ini meninggal. Ada rusuk yang patah, tangan yang terkilir, ada mata yang benar-benar merah, itu mereka belum berani memberikan kesaksian itu," kata Laode di DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10) sebagaimana ditulis CNN Indonesia. 

Laode menyebut salah satu alasan keengganan para dokter tersebut karena dibayangi dengan ruwetnya proses penyelidikan dan penyidikan, misalnya mereka harus dipanggil dan hadir sebagai saksi dan sebagainya.

Ia juga menilai para dokter mendapat sejumlah tekanan.

"Walaupun banyak yang menduga bahwa nanti dipanggil jadi saksi, disusah-susahin, pokoknya ada semacam pressure ke para dokter itu," ungkapnya.

Akhirnya, lanjut Syarif, TGIPF meminta keterangan kematian kepada salah satu pensiunan dokter yang kemungkinan besar keterangan itu tidak valid. Namun, TGIPF telah melampirkan hasil keterangan tersebut ke tim penyidik.

"Terus terang saya agak kesal, dokter itu ada sumpahnya lho. Seharusnya dia berani memberikan keterangan, seperti itu," jelas Laode sebagaimana dikutip CNN indonesia.

Belum ada pernyataan dari pihak lain yang terkait soal pernyataan La Ode ini dari IDI,  ikatan Dokter Indonesia.

Kendati demikian, La Ode berterima kasih lantaran berdasarkan keterangan yang diterima, Polda Jawa Timur bakal melakukan proses ekshumasi atau penggalian kubur terhadap dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (5/10) mendatang. Proses itu merupakan serangkaian dalam agenda autopsi.

Laode menyebut dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan tersebut berasal dari keluarga yang sama. Proses ekshumasi akan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Pathuk RT 28/RW 8 Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Soal Kanjuruhan, Laode TGIPF Sebut Agak Kesal dengan Dokter-dokter yang Terkesan Ketakutan

Trending Now