Program PKM Unesa, Merubah Mindset Cabang Olahraga Tinju Tidak Bahaya lagi Untuk Usia Dini

Admin JSN
26 Oktober 2022 | 18.22 WIB Last Updated 2022-10-26T21:20:03Z


Program PKM Unesa, 

Merubah Mindset Cabang Olahraga Tinju Tidak Bahaya lagi Untuk Usia Dini
 PROBOLINGGO I JATIMSATUNEWS.COM: Program Studi (Prodi) Kepelatihan Olahraga Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdikdaya) Probolinggo, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Pelatihan Pengembangan Model Modifikasi Seni Tinju Bagi Sekolah Dasar Dalam Pembinaan Usia Dini di Probolinggo, Jawa Timur.

Materi dibawakan oleh Kaprodi D4 Kepelatihan Olahraga Vokasi Unesa Dr. Wijono, M.Pd, sekaligus pelatih atlet cabang olahraga tinju. Dr. Wijono didampingi oleh tim pengabdian kepada masyarakat yaitu Muhammad Kharis Fajar, S.Pd.M.Pd. Rizki Muhammad Sidik M.Ed. M.P merupakan dosen D4 Kepelatihan Olahraga Vokasi dan mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya. Isi materi pelatihan pengembangan modifikasi seni tinju usia dini.

Kagiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dimulai pada hari Senin, 24-25 Oktober 2022, di Aula Dikdikdaya diikuti oleh pelatih dan guru di kab. Probolinggo. Tujuan kegiatan ini untuk merubah maindset masyarakat bahwa cabang olahraga tinju tidak bahaya untuk usia dini, karena di cabang olahraga tinju pun ada seninya yang mengutamakan gerakan saja.

Kepala Bidang Pembinaan SD Sri Agus Indariyati mengatakan, “tinju merupakan olahraga beladiri seperti cabang olahraga lainnya yaitu karate, wushu, pencak silat, taekwondo dan lain. Akan tetapi tinju tidak bisa atau kurang diterima bila dikelankan dikalangan Sekolah Dasar (SD). Di sisi lain, pembinanan tinju harus melalui usia dini. Sementara tinju saat ini tidak sesuai dengan perkembangan anak.”

Menurut Bapak Wijono mengatakan, agar tinju usia dini dapat diterima masyarakat, maka dengan adanya kegiatan ini kami mensosialisasikan bahwa tinju ini bisa dimodifikasi yang berbeda dengan tinju pada umunya dengan menggunakan seni yang mengutamakan gerakan pada cabang olahraga tinju, jadi anak tetap aman.

Seni tinju melatih gerak motoric pada anak usia dini, karena dilatih kiri dan kanan. Disamping itu juga melatih disiplin, kerja sama, karakter dan sportifitas.
 
Kegiatan pengembangan modifikasi latihan seni tinju ini langsung dipraktekan oleh Dr. Wijono, M.Pd yang diikuti oleh peserta pelatihan. Mereka sangat antusias dan serius dalam mengikuti pelatihan ini dengan harapan supaya mereka nanti dapat menghasilkan atlet – atlet yang unggul dan berprestasi di usia dini, khususnya di cabang olahraga seni tinju ini.

Hasil wawancara perwakilan peserta “bahwa dengan adanya kegiatan ini ada hal – hal baru mengenai kegiatan ini, saya berharap nantinya ada kelanjutan untuk kegiatan ini, dan juga berpesan ke pada Bapak Wijono agar modifikasi latihan seni tinju untuk anak usia dini ini bisa di kasih musik agar anak yang sedang latihan ini bisa enjoy, senang, dan tidak bosan. Satu pesan lagi harus merubah maindsetnya sementara tinu dianggap keras, bagaimana caranya agar bisa merubah mindset masyarakat bahwa seni tinju ini memang betul – betul berbeda dengan permainan,”tutur Ibu Asmarani nirwana

Hasil wawancara oleh Kepala Bidang Pembinaan SD Sri Agus Indariyati mengatakan “kami berharap kegiatan ini tidak berakhir sampai di sini, mungkin ada tindak lanjutnya. Karena ini sangat bermanfaat bagi kita semua, terutama bgai anak – anak di usia 8 – 15 tahun, anak di usia itu memang butuh bimbingan terkait dengan pelatihan olahraga tinju. Saya juga mengevaluasi para pelatih dan guru sangat antusias. Mudah – mudahan ini menjadi awal terbaik untuk kita, ujarnya

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Program PKM Unesa, Merubah Mindset Cabang Olahraga Tinju Tidak Bahaya lagi Untuk Usia Dini

Trending Now