Kenakan Hitam-hitam, Ratusan Pelajar Malang Gelar Do'a dan Deklarasi Usut Tuntas di Stadion Kanjuruhan Malang

Eko Rudianto
15 Oktober 2022 | 09.46 WIB Last Updated 2022-10-15T04:45:28Z

 Kenakan Hitam-hitam, Pelajar Malang Gelar Do'a dan Deklarasi Usut Tuntas di Stadion Kanjuruhan Malang

MALANG I JATIMSATUNEWS.COM:  Sebanyak 200 pelajar se-Kabupaten Malang yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama berkumpul menjadi satu di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Kepanjen 14/10/2022.

Agenda tersebut sengaja digelar guna menyikapi tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Telah dirasakan bersama, bahwa duka cita mendalam dirasakan didunia sepakbola, dimana dari 702 Korban 132 diantaranya meninggal dunia, pada pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan 3:2 dengan kemenangan dari tim persebaya surabaya. Ini merupakan kali pertama persebaya mengalahkan tim kesebelasan singo edan selama 23 tahun. 

Serangkaian kegiatan yang dibuka pada pukul 13.00 hingga 18.00 WIB itu diawali dengan pembacaan surah yasin dan tahlil, dilanjutkan dengan deklarasi tuntutan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. 

Dilanjutkan dengan Edukasi Trauma Healing oleh Dekan Psikologi Universitas Reden Rahmat Malang Rr. Hesti Setyodiyah Lestari M. Psi dan ditutup oelh tabur bunga dipatung singa dan Pintu Nomor 13 yang menjadi lokasi tragedi Kanjuruhan itu terjadi. 

Ketua IPNU PC Kabupaten Malang Romdloni Maulana menegaskan bahwa kegiatan do'a bersama itu untuk mengenang tragedi yang telah berlalu 14 hari yang lalu, "semoga do'a yang kita panjatkan hari ini bisa membuat arwah para korban menjadi tenang disana" ujarnya. 

Disamping itu Faizatul Masfufah Ketua PC IPPNU Kab. Malang juga kegiatan ini sebagai bentuk simpati kepada tragedi kanjuruhan atas banyaknya korban yang terlibat.

"Kami sangat berduka dengan kejadian ini, ada  juga anggota kami yang menjadi korban dalam tragedi ini, semoga kedepannya kejadian serupa tidak pernah terjadi" ungkapnya.

Selain do'a bersama hal yang juga penting adalah penyampaian deklarasi tuntutan. Dalam situasi ini, IPNU IPPNU Se Kabupaten Malang mengambil sikap dan tuntutan, antara lain :

1. Usut tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan. Siapa dan apa penyebab dari tragedi ini harus ditemukan titik terangnya. Siapa saja pelaku pemicu kericuhan di dalam Stadian Kanjuruhan, sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia;

2. Tindak tegas pelaku penembak gas air mata ke arah Tribun dan pemukulan pada suporter selama di dalam stadion;

3. Kapolri segera melakukan tindakan yang tegas terhadap anggota yang dirasa tidak maksimal dalam melakukan penanganan pengamanan pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjurahan;

4. Pemerintah harus menjamin pihak keluarga korban, anak-anak korban yang masih butuh sekolah dan yang kehilangan orang tuanya pasca tragedi Stadion Kanjuruhan;

5. Tragedi Stadion Kanjuruhan ini harus menjadi evaluasi menyeluruh bagi pemerintah dan semua pihak untuk bersama-sama melakukan Reformasi Sepak Bola Indonesia;

6. Seluruh kader IPNU IPPNU Kabupetan Malang harus bijak dalam menanggapi tragedi Stadion Kanjuruhan

7. Memantau perkembangan penanganan kasus tragedi Stadion Kanjuruhan Malang melalui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk oleh Menkopolhukam sebagai wujud kepedulian IPNU IPPNU Kabupaten Malang dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.

Tuntutan tersebut adalah cara pandang kami dalam menyikapi peristiwa yang terjadi, yang menjadi prinsip dalam rangka mengungkap misi kemanusiaan dan keadilan, khususnya terhadap para korban. Akhir literasi, semoga kegiatan kita bermanfaat dan memiliki dampak yang baik bagi pelajar dan dalam situasi ini. 

"Salam Satu Jiwa Arema." 

Dipekikkan mengiringi kegiatan. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kenakan Hitam-hitam, Ratusan Pelajar Malang Gelar Do'a dan Deklarasi Usut Tuntas di Stadion Kanjuruhan Malang

Trending Now