Momen Haru Diantara Perayaan 1st Anniversary Grand Mercure Mirama Malang, 3 anak kurang beruntung mendapat beasiswa.
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Laiknya perhelatan ulang tahun, panitia peringatan 1st Anniversary Grand Mercure Mirama Malang juga mengadakan acara selebrasi. Perform menawan oleh seluruh divisi yang ada di hotel premium Kota Malang tersebut Minggu, 23/10/2022.
Diawali dengan pemaparan Grand Mercure pada mula pendirian oleh Manager Sugito Adhi acara berlanjut perform. Nuansa Jawa diiringi penampilan penari berkostum Hanoman serta barongsai Macan dan Singa menyemarakkan suasana hingga beralih ke Sambutan Owner. Pimpinan Grand Mercure.
Tampil bersama, 4 orang pucuk pimpinan berkesempatan menyampaikan sebuah program lain dari keberadaan Hotel Grand Mercure di Kelurahan Purwodadi Kecamatan Blimbing ini. Yakni komitmen berbagi, memberi pada yang membutuhkan di lingkungan sekitar hotel berdiri.
Adalah 3 anak yang dipanggil ke panggung membuktikan komitmen tersebut. Mendapat beasiswa pendidikan dari Grand Mercure hingga lulus SMA.
"Kami akan biayai 3 anak ini yang alamatnya terdekat. Memberikan beasiswa hingga lulus SMA," cetus Sugito Adhi dari atas panggung bersama 2 Owner pimpinan Grand Mercure.
Sebuah momen yang menjadi nilai plus acara. Diantara perayaan pesta masih terbersit berbagi pada yang membutuhkan.
"Salah satunya anak piatu dan 2 lainnya yakni yatim," ungkap Sugito Adhi menjelaskan kondisi penerima beasiswa.
Diketahui para penerima adalah 2 perempuan dan 1 laki- laki. Kesemuannya tak lagi memiliki salah satu orang tua, telah berpulang menghadap ilahi rabbi.
Adapun 3 anak tersebut adalah:
1. Ahmad Maulana kelas 5 SDNU Blimbing, alamat rumahnya di RT: 10/ RW 06 LA Sucipto Blimbing Malang. Datang bersama ibunda . Telah 2 tahun ditinggal sang ayah.
2. Intan Kalefi Purnanasari, alamat di Jln. Panji Suroso gang 1 A kelas 3. SDN Purwodadi 2, Blimbing Malang, datang bersama ibunda , telah sekitar 1 tahun ditinggal sang ayah.
3. Siti Aisyahtul Mukarommah, kelas 6 di SD Purwodadi 2, telah sekitar 5 tahunan ditinggal ibu, ayahnya kuli bangunan melanglang ke Jateng, diantar pakde yang merawat bernama Adi Purnomo.