Pasang iklan disini

 

Menulis Bagi Seorang Guru

Admin JSN
28 Oktober 2022 | 13.10 WIB Last Updated 2022-10-28T22:56:19Z
Menulis Bagi Seorang Guru
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Menulis, menurut Wikipidia yang saya sepakati pemaparannya adalah sebagai  suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.

Menulis biasa dilakukan pada media berbentuk kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif pada zaman Mesir Kuno.

Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5.000 tahun lalu. Banyak orang dari Sumeria (Irak) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.

Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya tulis mereka mudah diterbitkan.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan media, kegiatan menulis juga ikut berkembang pesat di dunia. Melalui media elektronik, setiap orang dapat memperoleh bahan penulisan dari internet. Hal ini membuat penulis menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan waktu, biaya, dan tenaga untuk menulis. Saat ini penulis juga bisa berbagi semua tulisannya di manapun ia berada dengan menggunakan teknologi berbasis internet. Begitu juga dengan para pembaca, akan lebih mudah untuk melihat tulisan-tulisan penulis yang digemarinya.

Akan halnya dengan seorang guru. Baginya memanfaatkan media apapun untuk menulis menjadi keniscayaan, bisa melakukan. Bedanya adalah karena profesi yang disandang. Menurut hemat saya guru mutlak perlu menulis agar dia tak hanya cakap mengajar langsung, bertatap muka, namun juga mampu mengajar bersifat selamanya. Ever lasting, mengajarkan  materi di sekolah juga mengajar hal lain yang berkaitan dengan nilai kehidupan dalam bentuk tulisan. Bisa berbentuk fisik atau non fisik sehingga bisa dipelajari dimanapun oleh seseorang. 

Akan halnya karya yang dihasilkan, agar nilai abadi dan jejaknya tak tergerus jaman, buku menjadi satu-satunya alternatif yang saya rekomendasikan untuk menyimpan tulisan para guru. Boleh diupload di media maya akan tetapi kelanjutannya bukukan, agar bisa dipeluk, dibaca tanpa kendala. Kapanpun dimanapun.

Mengapa saya begitu getol mendorong guru menulis? 

Ini karena manfaatnya yang sangat luar biasa. Sebagaimana diulas Matra Pendidikan. Ditinjau dari segi fungsinya, maka manfaat menulis ini ada dua fungsi kegiatan menulis bagi guru:


1.Fungsi pengembangan.
Menulis akan berfungsi sebagi pengembangan materi pelajaran. Guru dianjurkan untuk membuat diktat pelajaran ataupun bahan ajar.

Dengan demikian materi pelajaran akan dapat diperluas, tidak hanya sekadar yang ada pada buku sumber tetapi disesuaikan dengan materi yang bersifat kontekstual. 


Sesuai dengan pengalaman keseharian siswa sehingga materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan siswa.

Selain fungsi pengembangan materi pelajaran, menulis bagi guru juga berfungsi sebagai unsur kegiatan pengembangan profesi.

Guru yang melakukan kegiatan ini tidak akan menghadapi kendala ketika mengajukan kenaikan pangkat dan jabatannya setingkat lebih tinggi. 

Yang dapat dilakukan guru antara lain; menulis artikel ilmiah populer yang diterbitkan di media massa, membuat diktat pelajaran dan bahan ajar, membuat makalah ilmiah yang diterbitkan pada jurnal atau buletin, membuat penelitian tindakan kelas (PTK) yang didokumentasikan di sekolah.

2.Fungsi intelektualitas.
Menulis menjadi media untuk menuangkan ide atau gagasan tentang suatu pokok persoalan.

Dengan menulis, guru akan dapat menunjukkan kekuatan pikirannya terhadap sebuah masalah dan pemecahannya, sesuai dengan fungsi dan tugasnya di lembaga pendidikan.

Tulisan adalah dokumen tertulis yang menjadi bukti fisik kekayaan intelektualitas guru. Dokumen ini jika dibaca oleh pihak lain, seperti siswa, rekan sesama guru dan atasannya.

Akan menjadi sebuah investasi amal bagi guru jika bermanfaat dan diterapkan oleh orang lain.

Bukan mustahil dengan menulis akan mengantarkan guru menjadi orang terkenal dan jutawan.

Faktanya, cukup banyak guru yang populer karena buku yang diterbitkannya dan kaya karena royalti dari penerbit buku.

Untuk mencapai itu semua hanya satu kata yang harus dilakukan guru. Yakni memulai, melakukan. Menulis dari paragraf awal hingga akhir, posting atau serahkan ke penerbit. Bukukan. 

Ada beberapa hambatan memang dari seorang guru yang ingin memulai menulis akan tetapi itu harus tak dipandang. 

Misal keterbatasan kemampuan menulis dan berkurangnya kesempatan untuk menulis, ini bisa kita selesaikan hanya dengan melakukan.

Motivasi untuk menulis menjadi salah satu permasalahan umum bagi guru untuk menulis, sebuah kendala yang penyelesaiannya hanya pada diri sendiri. 

Bagaimana mengatasi?

Untuk pemula saran saya adalah tentukan minat dulu, akan menulis tentang apa. Jangan menulis hal yang berat dahulu atau sama sekali buta tentang hal tersebut. Misal anda suka menanam bunga. Tulis saja pengalaman anda. Misal Teknik Sederhana Menanam  Anthurium Agar terus berbunga. 

Sesudah itu buatlah kerangka tulisan. Berisi sedikit pengetahuan tentang Anturium lalu apa hambatan yang akan ditemui saat menanam kemudian tuliskan apa yang telah anda lakukan agar Anturium tersebut tetap segar dengan bunga sesuai harapan.  Terakhir tulis kesimpulan anda bagaimana menanam anturium itu dan pesan kepada pembaca apa yang harus dilakukan ketika menanam Anturium. 

Nah, untuk menjadi sebuah buku memang memerlukan banyak kata dan bab. Mengatasinya adalah dengan time line. Sesudah membuat outline bab, anda harus disiplin menyelesaikan Bab bab tersebut. Kalau perlu tulis target tempelkan untuk melecut semangat. 

Kalau dirasa masih berat ajaklah kawan menulis antologi, bisa esai, puisi atau cerpen. Nanti itu bisa dibukukan bareng-bareng.

Misal hari ini memperingati Sumpah Pemuda, kita bisa menulis pengalaman memperingatinya. Jaman dulu siswa diharuskan menghafal, ini bisa jadi bahan tulisan pula, bagaimana cara menghafal mudah teks Sumpah Pemuda.

Atau mungkin mau menulis puisi, bisa diungkapkan perasaan kita terhadap bangsa ini terkini. Dari mengamati atau mendengar.

Terpenting adalah mulai menulis. Abaikan dahulu segala tatanan, baru ketika sudah selesai koreksi, evaluasi perbaiki.

Mudah bukan? Ayo menulis sebagai warisan abadi pada generasi pengganti yang tak lekang tergerus zaman. Bermanfaat walau mata kita tertutup tanah kuburan. Menulis, menulislah dengan nama Tuhan agar tertuang kebaikan dari tiap kalimat yang akan kita sampaikan.


Anis Hidayatie untuk Work Shop Menulis Bagi Guru SD kr Charis Malang


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menulis Bagi Seorang Guru

Trending Now