Memulai Kegiatan Bank Sampah

Admin JSN
01 Oktober 2022 | 13.40 WIB Last Updated 2022-10-01T06:40:12Z
Memulai Kegiatan Bank Sampah
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Menjadikan lingkungan bersih, tak ada sampah terbuang percuma lalu menjadi sebuah komoditas yang menghasilkan uang, ini adalah konsep pertama mengawali kegiatan Bank Sampah. 

Sebuah institusi yang bergerak di bidang persampahan dengan mengikut sertakan warga sebagai nasabah untuk mendapatkan nilai nominal uang atas sampah yang disetorkan. 

Tidak perlu modal untuk memulai membentuk Bank Sampah ini. Yang diperlukan hanyalah nasabah dan pengurus. Jumlah nasabah diusahakan minimal 10 KK agar setiap penimbangan mencapai minimal 1 pick up pengambilan.

Nasabah adalah sasaran yang memiliki sampah untuk ditabungkan di Bank Sampah. Sampah yang ditabung akan ditimbang dan mendapat harga sesudah ditimbang sesuai jenis sampah yang dimiliki. Adapun pengurus adalah petugas yang mencatat, menimbang, memilih dan memilah sampah yang disetorkan nasabah agar bisa diterima oleh pengepul.

Sesudah ada 2 komponen tersebut maka selanjutnya adalah menentukan sampah apa saja yang bisa ditabung di Bank Sampah.

Pada dasarnya semua sampah anorganik atau sampah kering bisa, kecuali Sterofoam bungkus snack atau shampo yang terbuat dari Alumunium Foil serta pakaian bekas.

Adapun uang yang diperoleh nasabah dari tabungan sampahnya bisa dibagi berdasarkan kesepakatan. Boleh 1 bulan sekali, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali sebelum hari raya. 

Sesudah kesepakatan diperoleh antara nasabah dan pengurus maka yang perlu dilakukan adalah memulai aksi.

1. Tentukan waktunya, hari, tanggal dan jam. Tiap Minggu atau 2 bulan sekali atau 1 bulan sekali.

2. Tentukan tempatnya. Tidak perlu permanen atau luas, yang penting ada tempat untuk menimbang, mencatat, serta memilah dan memilih. Perkiraan hanya butuh waktu maksimal 5 jam sebagai pos pengumpulan sampah, karena akan segera diambil pengepul.

Tentang harga, tergantung pasar. Tetapi secara umum bisa diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Beling pecah Rp. 100/ kg
2. Botol beling mulai Rp.200 per biji
3. Kresek atau plastik bungkus ringan Rp.300/kg
4. Plastik tebal bungkus minyak Rp.400/kg
5. Duplek, Karton tipis, bungkus rokok, bungkus kue, dst Rp. 700/kg
6. Buku/ kertas/ kertas semen mulai 1200/kg
7. Botol plastik, gelas plastik, seng, omplong, regge, bak plastik : Rp. 1800/kg
8. Kardus Rp. 2000/kg
9. Glangsi Rp. 1000/kg
10. Besi Rp.3000/kg

Nah, mudah dan menguntungkan bukan membuat bank Sampah. Tidak ada lagi sampah terbuang. Selanjutnya kalau sudah berjalan bank sampah bisa membuat daur ulang yang bernilai jual. Yang penting sementara adalah tidak membuang sampah, tetapi menabungkan. Yuk nabung sampah.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Memulai Kegiatan Bank Sampah

Trending Now