Sekolah di Malang Rela Tunda PTS Demi Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan dan Banjir Bandang MTsN 19 Jakarta

Eko Rudianto
07 Oktober 2022 | 11.06 WIB Last Updated 2022-10-07T05:18:21Z

Panggung Tausiyah Maulid
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang (MAN 1 MALANG) ditengah pekan Penilaian Tengah Semester (PTS) semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 berdo'a dan bermunajat bersama untuk mengharap ridho-NYA. 

Semua kegiatan yang itu pada dasarnya adalah dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad saw, hari santri nasional 2022 dan sumpah pemuda. Diantara itu juga termasuk adanya duka yang sedang dialami oleh semua warga masyarakat kabupaten malang, yaitu tragedi kanjuruhan yang memakan korban 402 orang, 131 diantaranya meninggal dunia, selebihnya luka ringan dan luka berat. Selain itu, juga terlihat mengirimkan do'a untuk korban banjir bandang MTsN 19 Jakarta yang memakan korban 3 siswa/siswi meninggal dunia.

Agung Sri M. S.Pd selaku Waka Kesiswaan MAN 1 menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja dilakukan selain sebagai program kerja madrasah melalui osispk ini juga bertujuan untuk memperingati PHBI dan berdo'a di pekan UTS agar hasilnya maksimal "kegiatan sholawat dan do'a bersama itu bertujuan agar PTS berjalan lancar" tuturnya. 

Sementara itu, Koordinator Keagamaan Ali Mudzakir  mengatakan kegiatan ini semata-mata merupakan bentuk rasa empati kita terhadap tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan dan korban banjir bandang di MTsN 19 Jakarta "do'a bersama ini kita tujukan untuk saudara kita korban tragedi Kanjuruhan dan banjir bandang di MTsN 9 Jakarta". Ungkap Ali.

Serangkaian kegiatan yang diawali dengan sholat dhuha, sholat ghoib dan istighotsah kemudian dilanjut pembacaan maulid, do'a dan makan bersama dan ditutup sholat jum'at itu berlangsung secara syiar yang meriah.

Pada pukul 06.00-07.45 dilakukan sholat dhuha, sholat ghoib dan tahlil bersama. Kemudian pada 07.45 10.15 adalah majelis maulid wat ta'lim dan pada pukul 10.15-12.45 adalah persiapan dan pelaksanaan sholat jum'at. 

Semua warga MAN 1 MALANG mulai dari guru, pegawai TU serta seluruh siswa kompak mengikuti kegiatan ini. Terlihat Gus Hamim selaku guru agama MAN 1 MALANG sebagai mauidhoh hasanah. Selain itu, tampak hadir pula habib Muhammad Mauladdawillah dan gus Abdul Qodir Putukrejo yang juga khodimul majelis maulid wat ta'lim riyyadlul jannah Malang Raya.

Dalam ta'limnya, Gus Hamim menyampaikan keutamaan ilmu, diantaranya menganalogikan dengan membandingkan tukang pencari batu dipenambang dengan pencari batu ditubuh manusia (batu ginjal), dibanding untuk menjadi motivasi dan hikmah dari keutamaan ilmu itu sendiri. 

Begitupula dengan Habib Muhammad Mauladawillah, dalam mauidhohnya menyampaikan keilmuan yang tinggi dengan diimbangi adab yang luhur.

Akhir literasi. Semoga, kegiatan yang dilakukan benar-benar mengaktualisasi dari tujuan yang telah dirancang. Tidak hanya didunia namun juga di akhirat kelak.


Eko




















Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekolah di Malang Rela Tunda PTS Demi Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan dan Banjir Bandang MTsN 19 Jakarta

Trending Now