Talk show IPPNU di Kalipare Malang
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Bernuansa lesehan, dengan satu LCD ptoyektor di depan mendampingi bendera-bendera, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' menggelar kegiatan talkshow organisasi, pembacaan maulid dan potong tumpeng bersama di Kalipare Kabupaten Malang, 9/10/2022.
Ketua PAC IPNU, Ikbar Zakariya mengatakan bahwa resuffle ini bertujuan untuk penyegaran organisasi.
"Kami melakukan resuffle ini untuk mengevaluasi kinerja yang kurang maksil dan menggantinya sebagai bentuk penyegaran organisasi".
Hal ini pun dirasa wajar dan lazim pada setiap organisasi diadakan resuffle. Dengan kata lain resuffle bisa saja diadakan disetiap organisasi dengan pertimbangan dan harus sesuai kebutuhan.
Disisi lain, dalam peringakatan organisasi disegelar talkshow atau diskusi antar pengurus. Sebagai pemantik adalah Eko Rudianto dan Suci Trisna yang mana keduanya sedang menjabat di Waka 1 Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Malang periode ini. Sesuai temanya bahwa 'Ber IPNU IPPNU: Merubah Mindset Menjadi Aset di Era Milenial', maka secara garis besar yang disampaikan adalah penguatan organisasi dalam hal ini belajar untuk memperbaiki mindset atau pola pikir berorganisasi.
Hesti Dwi Rahayu, Ketua PAC IPPNU Kec. Kalipare beranggapan bahwa penguatan organisasi ini dirasa sangat penting, untuk meningkatkan kecintaan dan kesadaran terhadap berorganisasi atau berIPNU IPPNU "Kecintaan pada organisasi perlu ditumbuhkan melalui penguatan organisasi semacam ini" imbuhnya. Selain dua pemateri diatas, tampak pula, Ust. Harmono selaku pembina PAC IPNU IPPNU Kalipare berbicara urgensi berIPNU IPPNU dalam menghadapi zaman millenial ini, utamanya dalam memanagement diri dalam menggunakan media sosial atau bijak dalam ber era digital, semuanya bisa terjadi dan apapun menjadi mungkin. Disamping itu beliau juga menyinggung kasus pergaulan bebas, beliau menyampaikan data bahwa di Kecamatan Kalipare, melalui data dari puskesmas sudah ada kasus 32 orang HIV/AIDS yang terjangkit, ini adalah angka yang sangat besar dan memiliki dampak yanh signifikan. IPNU IPPNU harus mengambil peran disini, utamanya melalui pendekatan hegemoni yang didoktrinkak melalui kaum muda/ pelajar, sebagai organisasi keterpelajaran.
Semua peserta tampak antusias, buktinya mulai dibuka sesi talkshow jam 10.00 hingga pukul 15.00 WIB peserta masih terlihat 'gayeng' dalam berdiskusi, pertanyaan-demi pertanyaan kerap dilontarkan oleh peserta yang kurang lebih 30 kader itu. Bahkan, setelah sesi diskusi berupa talkshow masih digelar pembacaan maulid simtuthdhurar dan ditutup dengan potong tumpeng dan makan bersama.
Akhir literasi, forum-forum semacam ini harus terus dijadikan sebuah kebiasaan untuk memperluas pemikiran, menambah kedekatan antar pengurus dan yang paling penting adalah sebagai syiar organisasi bersama. Semua organisasi pasti memiliki kendala masing-masing. Namun kendala itu masih kalah dengan potensi dan kearifan lokal dari masing-masing yang ada. Kami, selaku Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Malang berterimakasih dan berharap forum ini bisa continue dan berdampak baik bagi pengurus dan orang-orang sekitar.
Eko