MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Kecewa berat, itu yang dirasakan Zainuddin Efendi atau akrab dipanggil Pendik saat merasa tim kesayangannya Arema akan kalah. Sehingga ketika kawannya mengajak segera angkat kaki dari tribunnya duduk dia menyetujui.
"Saya pulang duluan, wegah lihat Arema kalah," cetusnya pada Jatim Satu News 2/10/2022.
Menurut keterangan, dia keluar sekitar pukul 22.30, ternyata di tempat parkir mendapat kesulitan mengeluarkan sepeda. Saat itulah dia melihat kisruh terjadi di luar stadion.
"Kisruh di depan gedung VIP, saya melihat ada 2 mobil polisi jadi korban dan 1 mobil pribadi. Ada pelemparan ke mobil milik Persebaya lalu oleh aparat ditembak gas air mata," papar lelaki yang biasa dipanggil pendik itu menerawang, mengingat kejadian semalam.
Tak mau berlama menyaksikan, setelah motor bisa dikeluarkan lelaki tambun asal Pujon yang kini menetap di Kalipare ini segera hengkang dari stadion. Bersama teman satu korwil Kalipare dia pulang dengan sebuah tanya, ada kawan yang tak ikut pulang.
Usut punya usut ternyata seorang kawannya yang ketika berangkat bersama ada telah menjadi korban. Seorang perempuan belia berusia 17 tahun.
"Namanya Evi Nur Rosidah. Ketika berangkat kami bersama, namun saat pulang kami berpencar tribun. Saya di tribun 13 dia entah di mana. Tahu tahu pagi buta ada kabar dia ikut jadi korban meninggal. Pagi ini dimakamkan," cetusnya.
Dikisahkan bahwa sebetulnya pertandingan berlangsung tertib dan aman. Meski Arema kalah, penonton tertib, tidak melakukan tindakan apa-apa.
"Tapi memang pas menit akhir mulai ada yang naik pagar, selanjutnya saya tidak melihat kejadian lanjutan karena pulang. Dongkol saja, wegah liat lapangan," paparnya.
Sebuah keputusan yang kemudian disyukuri, karena WO nya ini, keluar stadion sebelum pertandingan berakhir telah menyelamatkan nyawanya.