Kisah penjual jamu langganan Almarhum KH Abdullah Syaukat Siradj Sidogiri

Admin JSN
14 Oktober 2022 | 10.21 WIB Last Updated 2022-10-14T03:21:15Z
Kisah penjual jamu langganan Almarhum KH Abdullah Syaukat Siradj Sidogiri
PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM:Banyak orang terhenyak mendengar kabar berpulangnya KH Abdullah Syaukat Siradj Sidogiri ke pangkuan ilahi. Terkhusus warga Sidogiri. Tempat di mana beliau tinggal berbaur dengan masyarakat setempat.

"Seperti masih kemarin saya bertemu, meski bertahun tak berkomunikasi intens, kenangan tentang beliau tersimpan erat. Tak nyana sudah dipanggil Allah Subhanahu wa ta ala," cetus seorang perempuan warga Sidogiri, guru SD yang juga penjual jamu keliling.

Bagi wanita single parent ini sosok Kyai KH Abdullah Syaukat Siradj Sidogiri tak lah menakutkan laiknya orang besar. Membaur, ramah dengan warga.

" Kyai itu tetangga saya dahulu, rumahnya dekat mertua. Saat suami saya masih hidup dahulu, tahun 2015 beliau langganan jamu kunci suruh. Tiap Selasa atau Rabu saya kirimi," ujar wanita bernama Poniyah ini yang sekarang getol menjalankan usaha One More.

Tentang kesan pada Kyai, perempuan yang biasa dipanggil Bu Nia ini menyebut KH Abdullah Syaukat Siradj tidak pernah menampakkan ke Kyai annya. 

"Orangnya suuabar, sumeh , nyopoan, modele biasa gak kyok kyai. Saya beruntung bisa mengenal beliau, semoga kelak bertemu. Dalam jamaah Rasulullah, orang baik, meninggal di tempat terbait, saat bulan lahir Nabi Muhammad pula, indah. Husnulu Khotimah," imbunnya sembari menyeka air mata, saat wawancara dengan Jatim Satu News, Jumat 14/10/2022
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah penjual jamu langganan Almarhum KH Abdullah Syaukat Siradj Sidogiri

Trending Now