"Sampai saat ini, sampah merupakan salah satu masalah yang sulit diatasi. Jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari juga cukup banyak, sekitar 175 ribu ton perhari. Sampah-sampah tersebut sebagian besar menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) dan hanya sedikit yang dapat didaur ulang. Ini ironi yang kami ingin ambil bagian melakukan gerakan, " tutur salah seorang guru Ketut Satrya.
Menurutnya dia ingin sedih dengan kondisi saat ini dimana Indonesia menjadi salah satu Negara penyumbang sampah terbesar di dunia.
Sehingga kegiatan-kegiatan pro lingkungan. "Tujuannya untuk mengedukasi pentingnya peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan minat literasi kepada seluruh warga SMA Syarif Hidayatullah," ungkapnya.
Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan dan doa yang dipimpin oleh kepala sekolah SMA Syarif Hidayatullah. Tepat pukul 08.00, para siswa beserta dewan guru mulai berkeliling kampung untuk berkampanye peduli lingkungan dengan harapan semoga warga sekitar juga turut ambil peran dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan.
Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan lomba fashion recycle, lomba pidato, dan lomba puisi yang diikuti oleh siswa-siswi terpilih dari masing-masing kelas. Acara tersebut ditutup dengan penampilan musik dari bapak dan ibu dewan guru.
Mamad.
