BANYUWANGI I JATIMSATUNEWS.COM: Datang ke Banyuwani, Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bekerjasama dengan UPT Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Universitas Indonesia mendapatkan banyak apresiasi pelaku wisata dalam melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Wisata Tamansari, Licin Banyuwangi, 21/10/2022.
Program tim UI sendiri mengangkat tajuk Penguatan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Desa Wisata Tamansari Kabupaten Banyuwangi dalam Mendukung Program Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf.
Acara temu pelaku wisata dengan K3 dan K3L dilaksanakan
Tim program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia dihadiri oleh Abdul Kadir SKM., M.Sc. (Ketua Tim), Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D, Dr. Dadan Erwandi, S.Psi., M.Si, Dr. Ir. Sjharul M. Nasri., M.Sc., drg. Baiduri Widanarko, M.KKK., Ph.D, Devi Partina Wardani, SKM. M.KKK dan Nida Hanifah Nasir, SKM., M.Sc.
Dengan Tim Instruktur Malik Ibrahim, Sugino dan Gumi Mani Saputra.
Sedangkan undangan yang hadir dalam Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat antara lain: Perwakilan Pengelola objek wisata Tamansari, LINMAS dan BUMDES Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Menurut Abdul Kadir SKM., M.Sc. selaku ketua Tim program di Banyuwangi dilaksanakan karena kegiatan dan aktivitas wisata tidak terlepas dari berbagai macam bencana.
"Berbagai kegiatan dan aktivitas wisata tidak terlepas dari berbagai macam bencana, bahaya dan risiko keselamatan seperti terjatuh, terpeleset, dan kecelakaan yang dapat menyebabkan wisatawan cedera," ungkapnya.
Menurutnya wawasan akan pentingnya K3 di desa wisata masih minim. Berdasarkan Indeks Desa Membangun, Kabupaten Banyuwangi merupakan wilayah dengan kategori tertinggal dan posisi jauh dari ibu kota. Sehingga wilayah ini menjadi lokasi prioritas program pengabdian masyarakat Universitas Indonesia.
"Disamping itu, Banyuwangi merupakan salah satu area yang memiliki potensi menumbuhkan perekonomian Indonesia dibidang Pariwisata. Maka Banyuwangi membutuhkan penanganan khusus dalam meningkatkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor pariwisata," imbuh Abdul Kadir.
Menurutnya aspek K3 merupakan kebutuhan dan prioritas khususnya dimasa pandemi COVID-19 dengan tujuan utamanya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para wisatawan selama beraktivitas di Desa Wisata.
"Selain itu pelaksanaan program pengabdian masyarakat yang pengusul berikan akan memberikan manfaat bagi wilayah sasaran, khususnya sebagai bentuk kontribusi UI dalam mendukung pencapaian SDGs, yaitu SDGs 3 (Good Health and Wellbeing), SDGs 8 (Decent Work and Economic Growth) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities)."
Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini akan dilakukan kepada pengelola desa wisata di lokasi prioritas Program Pengabdian kepada Masyarakat UI yaitu Kabupaten Banyuwangi guna memberikan kontribusi dalam mendorong sektor pariwisata yang sehat dan selamat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan dapat mengimplementasikan tentang manajemen risiko K3 di desa wisata, diantaranya: Kaji risiko K3, manajemen risiko K3 , safety driving, keselamatan pada aktivitas di ketinggian, keselamatan pada aktivitas air dan penggunaan APAR serta mendorong sektor pariwisata yang sehat dan selamat di Desa wisata Tamansari.
Bentuk pelatihan yang diberikan kepada masyarakat desa wisata tamansari diantaranya: Pelatihan dan Pembinaan pengelola desa wisata terkait Identifikasi risiko Health (kesehatan), Safety (Keselamatan) dan Environment (lingkungan).
Dari aktivitas sosialsisasi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prakteknya banyak memberikan respon yang positif.
"Selama ini belum pernah mendapatkan sosialisasi yang berhubungan dengan Kaji risiko K3, manajemen risiko K3, safety driving, keselamatan pada aktivitas di ketinggian, keselamatan pada aktivitas air dan penggunaan APAR. Tentunya kami sangat senang dikarenakan ada wawasan baru," tutur Dewi.
Hal senada juga disampaikan oleh koordiator Sendang Seruni.
"Sendang seruni memiliki potensi wisata yang behubungan dengan air dan tentunya resikonya juga banyak. Sosialisasi dan praktek keselamatan sangat kami apresiasi sebesar-besarnya dan harapannya tim dari UI bisa mengadakan pelatihan lagi dan lebih lama di Banyuwangi. Sekali lagi saya sangat terbantu bersama teman-teman lainnya selaku pelaku wisata”, tegasnya . (miska).