Bagaimana Harusnya Bersikap di Tempat yang Baru

Admin JSN
11 Oktober 2022 | 06.31 WIB Last Updated 2022-10-11T00:23:26Z
Bagaimana Sikap Kita di Tempat Baru 
UST. DR. H. HARJANI HEPNI, LC, MA.
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Dalam ajaran Islam ada kaidah yang menyatakan bahwa setiap makhluk ada baik dan buruknya. Kita minta kepada Allah untuk mendapatkan kebaikan dari mahkluknya dan mohon perlindungan dari kejahatan makhkuknya.

Dalam ajaran adab ketika kita menggunakan pakaian baru kita disunnahkan membaca doa yang isinya minta kebaikan pakaian baru tersebut dan minta dijauhkan dari keburukan/ kejahatan pakaian baru tersebut.
Kebaikan pakaian antara lain bisa menutup aurat dan kejahatan pakaian yaitu menyebabkan kita sombong dan lalai dari mengingat Allah.

Ketika Suami istri akan melaksanakan kewajibannya, suami disunnahkan menempelkan telapak tangannya ke ubun-ubun istri. Ketika pasangan suami istri selesai akad nikah, doa suami sambil menempelkan telapak tangan itu dilakukan setelah akad. 

Sambil membaca doa minta kebaikan istri dan minta perlindungan dari kejahatannnya.
Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.
Juga ketika kita masuk ke suatu negeri atau daerah baru. Kita berdoa memohon kepada Allah :

اللَّهُمَّ رَبَّ السَمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَالأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ، أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ القَرْيَة وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا

Allâhumma rabbas samâwâtis sab‘i wa mâ azhlalna, wal aradhînas sab‘i wa mâ aqlalna, wa rabbas syayâthîni wa mâ adhlalna, wa rabbar riyâhi wa mâ dzaraina. As’aluka khaira hâdzihil qaryah wa khaira ahlihâ wa khaira mâ fîhâ. Wa na‘ûdzu bika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâ. 
Artinya, “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan penghuni yang dinaunginya, Tuhan tujuh bumi apa yang dipikulnya, Tuhan setan dan apa yang disesatkannya, dan Tuhan angin serta apa yang diterbangkannya. Aku memohon kepada-Mu kebaikan daerah ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Kami berlindung kepada-Mu dari kejahatannya, kejahatan penduduknya, dan kejahatan apa yang ada di dalamnya.” 

Mari kita amalkan bersama doa ini. Semoga negeri ini /daerah ini menjadi negeri yg bersahabat kepada  kita.. dan selama 9 hari ini bisa mendatangkan energi positif bagi kita seluruh kafilah kalbar.

Diantara dzikir yg perlu kita amalkan terus adalah kita baca doa:
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana ‘ta walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu (1x)
"Ya Allah, tdk ada sesuatu yg dapat menghalangi pemberian-Mu, dan tak ada pula sesuatu yg dapat memberi apa-apa yg Engkau larang, dan tak ada manfaat kekayaan bagi yg mempunyai, kebesaran bagi yg dimilikinya, kecuali kekayaan dan kebesaran yg datang bersama ridha-Mu"

Didalam MTQ Nasional ini kita  semua punya peluang yang sama dengan peserta dari provinsi lainnya. Maka sikapnkita adalah harus sikap optimis dengan tetap tawadhu’ dan pasrah pada Allah.. Laa Maani’a limaa a’thoita.. tidak ada yang bisa menghalangi jika Allah sudah berkehendak memberikan kemenangan kepada kita. Jadi sikap putus asa  tidak ada alasan bagi  kita. Walaa mu’tiya lima mana’ta.. tidak ada yang dapat memberikan (kemenangan) atas apa yang Allah tidak memberikannya.

Dlm sebuah hadits. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu Anhu:

وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَوا عَلَى أَنْ  يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ
Artinya: “Ketahuilah sesungguhnya jika seluruh umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.”(HR Ahmad dan At-Tirmidzi).

Ini semua menjadikan kita yakin untuk tetap bersemangat melakukan usaha maksilmal untuk mencapai  prestasi puncak atas ridlo Allah pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXIX tajun 2022 di Provinsi Kalimantan Selatan ini.  Aamiin. Yaa Robbal ‘Aalamiin..

Semoga bermanfaat.



_Banjarbaru, Kalsel/Selasa 11 Okt 2022._
Disarikan oleh: H. Edy P. Achmad _(pelatih khath al-qur’an)_
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bagaimana Harusnya Bersikap di Tempat yang Baru

Trending Now