MOJOKERTO I JATIMSATUNEWS.COM: Gebrakan terkini dilakukan Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kota Mojokerto. Menggandeng Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Fakuktas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Komnasdik Mojokerto mengadakan Workshop Deteksi Dini, Tata Laksana, dan Merancang Program Bagi Penyandang Disabilitas untuk guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Mojokerto.
Sebuah langkah yang mendapat apresiasi khusus dari Ketua Komnasdik Provinsi Jatim Kunjung Wahyudi. Menyebutnya sebagai perlu disupport karena memberi wawasan khusus pada guru Paud untuk membentuk karakter dan menghadapi era digitalisasi MEA 2030.
"Kegiatan Workshop dalam rangka Peningkatan mutu guru-guru PAUD dan TK sangat bagus. Perlu kami Support khusus. Tenaga Guru-guru PAUD dan TK adalah pahlawan pendidikan, karena beliau-beliau memberikan pendidikan karakter dan juga pendidikan formal sehingga anak-anak kita akan siap menghadapi era digitalisasi dan MEA tahun 2030," tutur Kunjung secara khusus pada Jatim Satu News, Senin 17/10/2022
Terlibat aktif 40 guru Paud dan 30 guru TK mengikuti Workshop selama satu hari pada Sabtu 15/10/2022 lalu, di Ruang Sabha Mandala Madya Kantor Pemerintah Kota Mojokerto dengan Narasumber Dr. Nono Hery S.Psi., M.Pd. Psikolog, Theodore Baswara S.Psi, Pramesti Pradna Paramita, M.Pscyh P.hD. Psikolog, dan Iwan Wahyu Hidayat, S.Psi. Psikolog. Keempatnya berasal dari LPPM Fakultas Psikologi Unair.
Ketua Komnasdik Kota Mojokerto, Wahjuni Sri Redjeki menjelaskan meski workshop dilaksanakan hanya satu hari, namun ada program penugasan selama dua minggu di sekolah masing-masing, dan akan dilakukan evaluasi hasil penugasan pada 29 Oktober mendatang.
"Materi dalam workshop ini memang dibutuhkan dan belum pernah dilaksanakan. Nantinya, jika peserta memenuhi semua kriteria dalam evaluasi maka akan mendapatkan sertifikat yang setara dengan 32 JP yang dapat dilampirkan dalam portofolio kenaikan tingkat," terangnya.
Lebih lanjut diharapkan, melalui workshop ini guru Paud dan TK di Kota Mojokerto dapat merancang program pembelajaran bagi siswa disabilitas secara mandiri di sekolahnya masing-masing jika dibutuhkan.
"Biasanya di TK, Paud, ini ada anak-anak yang berkebutuhan khusus (ABK), nah melalui workshop ini diharapkan para guru tidak lagi bingung bagaimana harus menanganinya," jelasnya.
Kegiatan yang mendapat dukungan dari Komnasdik Jawa Timur, bahwasannya Kegiatan Workshop dalam rangka Peningkatan mutu guru-guru PAUD dan TK sangat bagus dan perlu kami Support.
"Tenaga Guru2 PAUD dan TK adalah pahlawan pendidikan, karena beliau-beliau memberikan pendidikan karakter dan juga pendidikan formal sehingga anak-anak kita akan siap menghadapi era digitalisasi dan MEA tahun 2030," tegasnya
Turut hadir dalam workshop ini, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Febri Emayanti, Kabid Pendidikan Non Formal, Gunawati, serta pengawas TK, Wiwin Juli Astuti, dan pengawas Paud, Arminingsih
Ans