Tabungan LabbaikPengalaman adalah guru yang terbaik

Admin JSN
27 September 2022 | 12.12 WIB Last Updated 2022-09-27T05:12:43Z
Tabungan Labbaik
Pengalaman adalah guru yang terbaik. 
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Begitulah ungkapan yang sering kita dengar sebagai motivasi mengambil hikmah dari suatu peristiwa. Dengan ungkapan ini kita bisa memahami bahwa suatu peristiwa yang pernah terjadi akan menjadi sebuah pengalaman berharga. Dan pengalaman yang berharga itu bisa menjadi pelajaran berharga pula yang bisa kita ambil hikmahnya. Hikmah itu kemudian akan menjadi pelajaran yang bisa kita teladani, contoh ataupun kita tiru. 

Suatu ketika, waktu menunggu iqomah sholat berjamaah Dhuhur di masjid Nabawi, saya disapa oleh seorang jama'ah. Perawakan tinggi, besar dan memakai jubah biru muda. Beliau mengucapkan salam dan bertanya asal saya. Salam dan sapaan beliau saya jawab dengan perlahan. Sayapun balik bertanya beberapa hal tentang beliau. 

Lalu beliau bertanya, berapa kali saya telah berumroh. Sayapun menjawab baru kali ini dan saya balik bertanya. Beliau ternyata sudah 4 kali umroh. Kali ini beliau bersama 4 anggota keluarganya. Sebelumnya juga sudah mengajak beberapa keluarga yang lain. Keluarga besarnya mayoritas sudah beliau umrohkan. 

Mendengar cerita beliau, saya sedikit kagum. Saya penasaran dengan keberhasilannya. Lalu saya memberanikan diri untuk bertanya rahasia bisa umroh beberapa kali dan mengajak keluarga besarnya. 

Dengan semangat lalu beliau bercerita. Pak Mukhtar, begitu beliau disapa, seorang pensiunan tentara. Beberapa tahun sebelum pensiun beliau umroh. Beliau umroh pertama dengan istrinya dan dua anaknya. Sebelum umroh, beliau yang tempat tinggalnya Bekasi itu pernah mendapat nasihat dari seorang ulama, yaitu Syaikh Ali Jaber (Alloohu yarham), agar bisa ibadah di tanah suci berkali-kali, ketika berada di Mekkah atau Madinah supaya menyisihkan uang Real semampunya. Lalu uang itu dibacakan kalimat, Labbaikallohumma Hajjan wa Umrotan, sambil diniati akan mengumrohkan siapa(nama keluarga). Uang itu ketika sampai di Indonesia, dimasukkan dalam sebuah tabungan sebagai "Pancingan" menabung berikutnya. 

Dengan cara seperti itu, kata beliau, kalau pas punya uang, pasti hati akan terus tergerak untuk memasukkan uang itu ke dalam tabungan. Disamping itu, dengan cara itu, beliau juga merasakan rejekinya terus mengalir seakan-akan tiada disangka-sangka. Amalan itu selalu beliau amalkan sampai sekarang sehingga beliau sudah berhasil mengumrohkan sebagian besar keluarganya. 

Mendengar cerita itu, saya tertegun, heran dan berharap bisa menirunya. Saya sampaikan kepada beliau waktu itu, semoga ilmu beliau yang disampaikan secara tidak sengaja itu, bermanfaat, bisa saya amalkan. Beliau, yang tanah kelahirannya di Tengger Jawa Timur itu mengaminkan. 

Sesaat kemudian iqamah berkumandang. Kami lalu shalat berjamaah. Karena shof depan banyak yang kosong, beliau lalu maju beberapa shof kedepan. Saya tetap di tempat semula. 

Usai sholat dhuhur dan mayit selesai, saya coba cari beliau. Karena beliau sudah menjauh dari tempat duduk saya, lalu saya kejar beliau. Alhamdulillah, saya berhasil menemui beliau lagi, mengucapkan terima kasih dan minta doa supaya ilmu beliau tentang "Tabungan Labbaik" bermanfaat bagi saya. Lalu beliau membacakan doa, menyalami saya, saya minta foto bersama dan selanjutnya beliau bergegas keluar masjid. Walloohu a'lam bishshowab. Semoga bermanfaat. 

Refan Purba
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tabungan LabbaikPengalaman adalah guru yang terbaik

Trending Now