Sambut Bulan Kelahiran Rasul Muhammad SAW, 6 Amalan yang Dianjurkan bagi Muslim

Admin JSN
27 September 2022 | 15.40 WIB Last Updated 2022-09-27T08:55:40Z
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Hari ini, 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022. Menjelang datangnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal tersebut, ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan umat Islam. Bulan Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah, tepatnya setelah bulan Safar dan sebelum Rabiul Akhir.

Berikut adalah amalan yang dianjurkan dilakukan muslim saat bulan Maulid

1. Membaca Doa Awal Bulan Rabiul Awal

Memasuki bulan baru, para ulama menganjurkan agar umat muslim mengamalkan doa awal bulan.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الحمد لله الذي ذهب بشهر كذا وجاء بشهر كذا

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Alhamdulillahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulannya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).”

Bacaan doa pergantian bulan ini diambil dalam kitab Al Adabus Syariyah, Imam Ibn Muflih Al Maqdisi. 

Selain doa pergantian bulan di atas, sahabat muslim juga dapat membaca doa syukur berikut ini.

وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ، فَأَسْأَلُكَ أَللهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ والْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلُهُ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ، وَصَلّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Wa ma ‘alimtu fiha mimma tardhohu wa wa’adtani ‘alaihis sawab, fa as’alukallohumma ya karim ya dzal jalali wal ikrom an tataqobbalahu minni wa la taqtho’ roja’i minka ya karim, wa shollallahu ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Artinya:

“Dan, apa yang aku lakukan di tahun ini yang Engkau ridhai dan janjikan ganjaran padanya, maka aku bermohon pada-Mu Ya Allah Yang Maha Mulia, Yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, untuk menerima amalku, dan tidak memupuskan harapanku pada-Mu. Dan Allah senantiasa berselawat dan memohon selamat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., keluarganya dan para sahabatnya.”


2. Banyak membaca sholawat di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Membaca sholawat 
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا   مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا  محمد

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad wa Ala Ali Sayyidina Muhammad

Akan menguatkan kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW, mendapatkan berkahnya, syafaat dan kelak akan dipertemukan.


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al Ahzab: 56).



“Ketika kita menghadirkan Nabi Muhammad SAW dalam hati kita dengan mencintai dan bergembira atas kelahiran beliau, pada maulid nabi Muhammad, maka kita lakukan yang terbaik dengan menghidupkan sunah-sunah nabi, puasa, sedekah, salawat nabi Muhammad mendoakan Nabi dan kita, sebab jaminannya adalah kelak kita akan mendapatkan syafaat Nabi,” papar Ustaz Ainul. 



Dalam sahih al-Bukhari disebutkan:



قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ



“Urwah berkata, Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab. Ia dimerdekakan oleh Abu Lahab, untuk kemudian menyusui Nabi. Ketika Abu Lahab meninggal, sebagian keluarganya bermimpi bahwa Abu Lahab mendapatkan siksa yang buruk. Di dalam mimpi itu, Abu Lahab ditanya. Apa yang engkau temui? Abu Lahab menjawab, aku tidak bertemu siapa-siapa, hanya aku mendapatkan keringanan di hari Senin karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah.”

Seorang ustadz bernama Ainul dalam rilis yang ditulis di umma.id menyebut betapa istimewanya apa yang melekat pada Nabi kita Rasulullah Muhammad SAW. Berkhidmat demikian mendatangkan rahmat Allah SWT, dan kelak kita umatnya akan dikumpulkan bersama beliau di akhirat, Aamiin Aamiin Aamiin Yarabbalalamin. 

Sebagaimana dalam sebuah hadis dijelaskan: 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Dari sahabat Anas, sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi, kapan hari kiamat terjadi ya Rasul? Nabi bertanya balik, apa yang telah engkau persiapkan? Ia menjawab, aku tidak mempersiapkan untuk hari kiamat dengan memperbanyak salat, puasa dan sedekah. Hanya aku mencintai Allah dan Rasul-Nya. Nabi berkata, engkau kelak dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

3. Perbanyak Membaca Alquran

Bulan ini momentum yang tepat bagi kita untuk banyak membaca Alquran. Di mana Alquran merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan. Pengumpulan Al-Qur'an ditempuh dengan cara: 

Pertama al jam'u fis sudur, para sahabat menghapalnya di luar kepala setiap kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, hal ini bisa dilakukan oleh mereka dengan mudah terkait dengan kultur budaya orang arab yang menjaga Turats peninggalan nenek moyang mereka. Diantaranya berupa syair atau cerita dengan media hafalan dan mereka sangat masyhur dengan kekuatan daya hapalnya. 

Kedua, al jam'u fis suthur yaitu wahyu turun saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun yaitu 12 tahun sebelum hijrah ke Madinah hingga wafat pada tahun 632.

Umat Muslim menghormati Al-Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, sebagai salah satu tanda dari kenabian dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah SWT sejak Nabi Adam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad SAW. Kata "Quran" disebutkan sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an itu sendiri.

4. Hadiri Acara Maulid Nabi SAW
Bulan ini populer dengan sebutan bulan Maulid, karena banyak diselenggarakan tradisi ritual pembacaan Maulid Nabi SAW. Dalam rangka bersyukur dan mendekat diri kepada Allah SWT. 

Di antaranya Imam Suyuthi di dalam kitabnya Husnul Muqshid Fi Amalil Maulid mengutip pendapat imam Ibnu Hajar terkait hal ini mengatakan:
واما ما يعمل فيه فينبغي أن يقتصر فيه على ما يفهم الشكر لله تعالى من نحو ما تقدم ذكره من التلاوة والاطعام والصدقة وانشاد شيئ من المدائح النبوية والزهدية المحركة للقلوب الى فعل الخير والعمل للاخرة.

Disunahkan melakukan sebatas amalan yang dapat dipahami sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Seperti contohnya sebagaimana telah disebutkan yakni membaca Alquran, memberikan makanan, sedekah, dan menyanyikan pujian-pujian tentang kenabian dan kezuhudan yang dapat menggerakkan hati untuk melakukan kebaikan dan amalan untuk akhirat.

Dengan aktif hadir dalam kegiatan Maulid Nabi menjadi bukti ekspresi penghormatan dan kegembiraan kita atas lahirnya Nabi Muhammad SAW.

5. Perbanyak Puasa Sunah

Pada bulan Rabiul Awal ini, niatkan diri kita untuk sesering mungkin menjalankan ibadah puasa sunah. Terutama puasa sunah hari Senin dan Kamis. Nabi SAW pernah ditanya para sahabat tentang puasa hari Senin. Beliau bersabda: Itu hari kelahiranku dan diturunkannya wahyu (H.R. Muslim dan Ahmad).

“Nabi juga ketika pada hari kelahiran yang kebetulan hari Senin mensyukurinya dengan puasa,” ujar Ustaz Ainul saat dihubungi umma, Jumat (8/11/2019).

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقَالَ: "فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ"


Dari Abu Qatadah Al-Anshar bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, “(Karena) saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu.” (HR. Muslim).

“Hadis ini diriwayatkan dalam banyak kitab hadis. Di antaranya Sahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Musnad Ahmad, Shahih Ibnu Khuzaimah, dan Syu’ab Al-Iman. Syekh Al-Mubarakfuri (w. 1414 H.), mengatakan bahwa tujuan Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin adalah untuk mensyukuri kedua nikmat Allah tersebut,” jelasnya.

Dalam kitab Mirat Al-Mafatih Syarah Misykat Al-Mashabih, beliau berkata,

(فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ) أي الوَحْيُ (عَلَىَّ) أي فَأَصُوْمُ شُكْراً لِهَاتَيْنِ النِّعْمَتَيْنِ

"(Di saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku diberi wahyu) maka aku berpuasa sebagai ungkapan syukur untuk kedua nikmat tersebut."

Keterangan ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mensyukuri hari lahirnya dengan cara beribadah, yaitu ibadah puasa. Amalan-amalan salih ketika kelahiran nabi Muhammad SAW selain bersyukur, dengan berbagai amalan sebagai bentuk tasyakur, puasa juga adalah bagian dari ibadah kita pada Allah, sebagai bentuk syukur Allah.


6. Membaca dan Mempelajari Sejarah Nabi SAW

Tak lupa, manfaatkan bulan Maulid Nabi untuk membaca dan mempelajari sejarah Nabi Muhammad SAW. Mulai dari sejarah kelahirannya, perjuangannya dalam berdakwah, sifat-sifat mulianya, dan sahabat-sahabatnya.

Nabi Muhammad dilahirkan oleh ibu yang bernama Aminah. Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah. Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Kelahiran sang Baginda bertepatan dengan peristiwa tentara bergajah menyerang Kakbah atau Amul Fiil pada tahun 571 kalender Romawi.

Hingga saat ini umat Muhammad SAW di seluruh penjuru dunia mengagumi kisah nabi Muhammad SAW. Beliau adalah suri tauladan bagi umat muslim hingga saat ini dan hari akhir nanti.

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi penutup, penyempurna ajaran Allah SWT yang telah disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya. Seperti dilansir dalam situs Nu.or.id, sebagai nabi terakhir, perjalanan Nabi Muhammad tak lepas dari upaya menyeru seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah SWT dan menunjukkan mereka jalan yang lurus dalam urusan dunia maupun akhirat.

Seperti nabi-nabi sebelumnya, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu dan mukjizat yang luar biasa dari Allah SWT. Dan itu adalah kitab suci Al Quran yang menjadi pedoman bagi umat muslim.

Ans/Fac
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sambut Bulan Kelahiran Rasul Muhammad SAW, 6 Amalan yang Dianjurkan bagi Muslim

Trending Now