SAMPANG I
JATIMSATUNEWS.COM: Sekolah Menengah Pertama Islam As-Sirajul Munir, saat ini tengah melaksanakan simulasi pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang rencananya bakal digelar pada bulan September.
Kepala Sekolah SMPI As-Sirajul Munir Abdul Holik Ali Hudi mengatakan pelaksanaan simulasi ANBK bagi siswa SMPI As-Sirajul Munir tersebut dilakukan per sif. Yang mana satu sif itu terdiri dari 15 orang Peserta, dalam simulasi ini.
“Untuk simulasi ANBK ini dilaksanakan 2 hari saja, dalam 2 hari ini ada, Numerasi, Survei Lingkungan Pelajar dan Literasi serta Survei Karakter," ungkap Holik kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
Sarana prasarana seperti jaringan internet dan laptop di SMPI As-Sirajul Munir alhamdulilah mencukupi dan memadai, kita bersyukur karena kerja sama antar dewan guru sangat peduli, demi laksananya kegiatan Simulasi.
Dalam kesempatan ini, Abdul Holik Ali Hudi selaku Kepala Sekolah Smpi As-Sirajul Munir menyampaikan kepada media bahwa ANBK dirancang untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Asesmen Literasi Membaca bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar bisa produktif di masyarakat.
“Sedangkan Asesmen numerasi digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, alat matematika untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai konteks yang relevan,” jelasnya di depan peserta didik yang akan ikut Asesmen Nasional
Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) merupakan salah satu bagian dari Asesmen nasional disamping Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Asesmen nasional dirancang bertujuan untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif pada literasi dan numerasi. Peserta didik yang akan mengikuti AN ini di tunjuk langsung oleh kementerian bukan sekolah yang menentukan. Peserta didik yang mengikuti AN ini berjumlah 50 orang
“Survei Karakter digunakan untuk mengukur capaian murid dalam belajar sosial emosional untuk mencetak profil pelajar pancasila. Sedangkan, survei lingkungan belajar digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah,” jelasnya.