SAMPANG I
JATIMSATUNEWS.COM: Terjadinya Pengeroyokan/penganiyaan terhadap Fitriyahtun (30) warga Pelating Jaya Selangor (Malaysia) yang lagi berkunjung kerumah orang tuanya di Desa Bira Timur. Fitriyahtun diketahui tiba di Madura pada tanggal 23 Juli 2022. Masih terus bergulir.
Pasalnya, pengeroyokan tersebut dilakukan oleh 4 orang wanita.diantaranya IF, FD, TU SL,(Inisial), semuanya warga Desa Bira Tengah. Menurut informasi yang didapat Media ini, salah satu dari pelaku yakni FD adalah Istri (Owners) Pengelola Wisata Lon malang.
Beberapa orang lainnya tampak asyik merekam aksi pelaku penganiayaan sambil berbicara satu sama lain tanpa ada upaya untuk melerai disaat korban sedang dianiaya dengan cara ditendangi, di Jambak, terlihat rambutnya dijambak dan diseret oleh pelaku.
Yanto, (Suami Korban) Prihatin dengan kondisi korban yang sampai saat ini belum ada kepastian, sementara Kasus penganiayaan tersebut sudah jelas, tapi belum ada reaksi dari pihak polres Sampang.
“Saat ini pelaku penganiayaan belum ada yang ditahan, dan kami sudah melaporkan ke pihak yang berwajib (Polres Sampang) dua hari yang lalu, dan diketahui bahwa pelaku dan korban adalah tetangga Desa, Ada sekitar 4 orang yang terlihat dalam visual yang sedang melakukan pemukulan terhadap korban, salah satunya istri dari pengelola pantai Lon Malang,” ungkap Yanto Suami korban.
Lebih lanjut Yanto mengatakan bahwa mereka (Pelaku) masih saja berkeliaran,
"ada apa dengan pelaku, kok belum juga ditangkap," cetusnya
Kasus penganiyaan tersebut dibantah oleh Martuli ia merupakan paman terlapor dan juga diduga istrinya terlibat, menjelaskan bahwa jika istri tidak terlibat dalam penganiayaan tersebut, akan tetapi hanya melerai, agar peristiwa yang sempat menjadi tontonan warga berhenti.
"Sebenarnya, kabar pengeroyokan itu tidak benar saat kejadian, tidak ada yang mengeroyok korban (pelapor), tapi melerai. Jika oleh pelapor dianggap mengeroyok, ini hal wajar untuk pembenaran," ujar Martuli Dikutip dari salah satu media.
Lebih lanjut, Yanto menyanggahnya bahwa di video itu sudah terlihat jelas, bahwa istri di aniaya.
Di video yang sudah beredar terlihat jelas, istri saya di jambak, di tendang dan di seret oleh beberapa wanita di sana, kok masih mengelak," ungkapnya
Bahkan Martuli berupaya untuk melaporkan balik atas pencatutan Perindividuannya, terlihat lagi ia membeberkan beberapa motif-mutif sebelumnya hingga terjadi perkara tersebut.
Ach. Baidawi yang mengaku sebagai keponakan dari korban penganiyaan tersebut menjelaskan dan menepis apa yang telah di beberkan Martuli tentang motif tersebut.
"Mutif itu hanya di perlukan untuk mengungkapkan sebuah kejadian. Namun tidak akan mempengaruhi konstruksi hukum dan kejadian konkritnya," jelasnya Minggu 14/08
Lebih jelasnya ia percaya kepadanya penegak hukum untuk di usut secara tuntas
" Kami percayakan penuh kasus yang menimpa bibik saya, kepada Aparat Kepolisian, karena saya yakin Polisi akan bekerja sesuai dengan koridor Hukum yang ada dan sesuai fakta," ungkapnya
ketika awak media mencoba menghubungi Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha bia WA, mempertanyakan prihal apakah pelaku penganiayaan di video yg sudah beredar di berbagai Medsos sudah di lakukan penangkapan
"Masih belum mas, masih tahap pemeriksaan Saksi – Saksi," jawab AKP Irwan Nugraha. (Fach)