LITERASI I JATIMSATUNEWS.COM: Terlihat beberapa mahasiswa mengerumuni seorang lelaki berkopyah hitam mengenakan baju koko dan sarung batik. Takdzim menyimak perkataan. Ulasan atas sebuah puisi yang baru saja dibacakan salah satu diantara mahasiswa yang mengerumuni, Sabtu 13/8/2022.
Ngopi Puisi kata mereka tajuk acara itu. Dilaksanakan di Kafe Insstitut Al Qolam Gondanglegi Kabupaten Malang. Menghadirkan Professor Doktor Fauzan Zenrif, dosen UIN pun di Pasca Sarjana IAI Al Qolam dengan penyelenggara Ikapenma, Ikatan Penulis Mahasiswa.
Bergantian membacakan puisi mahasiswa mendapat apresiasi sekaligus kritisi dari Prof Fauzan. Ulasan terhadap puisi tentang pilihan bahasa, langgam, corak, intonasi pembacaan puisi dan tentang apa saja yang berkaitan dengan puisi yang sudah dibaca.
"Satu kata untuk puisi yang barusan dibacakan, saya menikmati, bisa merasakan pesan nasionalisme di sini. Indonesia bukan hanya Jawa tapi juga Papua, ini sangat bagus puisinya. Dibawakan dengan penjiwaan yang kuat. Terbaik, gadis ini menjadi yang terbaik untuk ngopi puisi episode pertama ini," cetus Prof Fauzan mengomentari sebuah puisi bertema kemerdekaan.
Pada kesempatan yang sama, setiap selesai pembacaan puisi, diberikan kesempatan peserta yang lain mengkomentari, mengkiritik, atau memberika penjelasan terhadap inti puisi.
Tak hanya memberi komentar, professor juga menyumbangkan 2 puisi bernafas Sufi, dengan judul. Ilir Ilir Sumilir Dihilir dan La Ilaha Illa Allah. Menurut pengakuannya puisi tersebut dia ciptakan siang hari saat istirahat sholat di Gedung Ustman Manshur pada tanggal 12 Agustus 2022.
"Saya tulis puisi ini saat siang kemarin, di gedung Ustman Manshur. Dengan penuh khusyuk," papar professor mengungkap proses penciptaan.
Selanjutnya diapun membacakan puisi tersebut. Seperti melihat pertunjukan mini Kyai Kanjeng. Ada musik mengiringi bersahut dengan bacaan puisi yang sangat dijiwai. Professor Fauzan Zenrif mampu menghipnotis peserta, dengan penampilan menggetarkan jiwa.
"Saya bisa merasakan ruh puisi yang dibawakan Profesor Fauzan. Kegelisahan tentang rasa lebih dari seorang manusia tersungkur di hadapan Rabb, sang pemilik segala kesombongan," urai Anis Hidayatie, Ketua Komunitas Menulis Buku sekaligus pemuisi itu.
Berlangsung hingga usai sholat dzuhur, direncanakan gelar ngopi puisi akan dihelat berkala.
"Untuk memantik passion menulis mahasiswa," terang Nuril, ketua Ikapenma, Ikatan Mahasiswa Penulis Al-Qolam.
Mendapat sambutan antusias, peserta menyatakan terpantik membuat puisi juga selain menulis genre lain lewat wadah Ikapenma ini.
"Alhamdulillah, setelah ikut pelatihan dulu saya jadi semangat menulis. Dari ilmu yang saya peroleh disamping menulis di Webb saya juga sudah posting 1 karya jurnal di Shinta 3," papar Nuril.
Foto bersama dan merencanakan agenda kegiatan 1 bulan ke depan menutup acara.
Ans