SAMPANG I
JATIMSATUNEWS.COM: Proyek pembangunan jalan lingkar selatan (JLS) Sampang Rp204 miliar kembali menuai sorotan.
Pasalnya pembangunan tembok penahan jalan (TPJ) atau plengsengan yang berlokasi di Jalan Mangkumi Kelurahan Polagan Kecamatan Sampang sudah rusak.
Hasil pantauan beberapa awak media di lapangan, plengsengan yang baru dibangun itu sudah banyak yang rusak dan retak, bahkan ada yang ambruk tapi sudah diperbaiki.
Diketahui, Proyek JLS dikerjakan oleh PT Asri Karya Lestari yang kerjasama operasional (KSO) dengan PT Dua Puteri Kedaton. Nilai kontrak kerja proyek ini sebesar Rp 199.758.646.139,99.
Proyek JLS dikerjakan multi years yang dimulai dari 2021 dan ditargetkan tuntas tahun ini.
Pembangunan JLS dikerjakan sepanjang 7,4 kilometer. Jalur ini melewati Desa Aeng Sareh, Desa Pangongsean dan Patarongan Kecamatan Torjun. JLS akan beroperasi menjadi jalur alternatif untuk kendaraan berat.
Anggota Dewan dari Komisi III DPRD Sampang Abdus Salam ikut menanggapi dan mempertanyakan kualitas proyek pembangunan yang dibiayai dana pinjaman itu.
"Itu pembangunannya seperti apa, kok bisa baru dibangun dan belum apa-apa sudah rusak," ujar Abdus Salam.
Lebih lanjut ia mempertanyakan sistem pengawasan yang dilakukan dinas terkait dan pihak konsultan saat pembangunan infrastruktur tersebut dikerjakan. Seharusnya pengawasan ini memperhatikan betul kualitas pekerjaan.
"Kalau menurut saya karena pembangunannya asal-asalan sehingga mudah rusak," ujarnya.
Terkait dengan adanya kerusakan pada proyek yang baru dikerjakan tersebut, kami mencoba mengkonfirmasi ke Kabid Jalan dan Jembatan DPUPR Sampang Hasan Mustofa di datangi ke kantornya tidak ada, saat di hubungi melalui telepon selulernya tidak ada jawaban atau tidak ada respon.
Pewarta - Fach