Hadiri Hari Raya Karo, Kemenag Apresiasi Toleransi dan Kerukunan di Tosari

Admin JSN
13 Agustus 2022 | 17.35 WIB Last Updated 2022-08-13T10:35:39Z
Hadiri Hari Raya Karo, Kemenag Apresiasi Toleransi dan Kerukunan di Tosari

PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM : Rombongan Staf Kanwil Kemenag Provinsi Jatim di dampingi Kepala dan staf Kemenag Kabupaten Pasuruan hadir dalam perayaan Karo Masyarakat Suku Tengger Sabtu, 13/08/22 di Balai Desa Tosari.

Dalam kesempatan itu Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jatim Dr. Nawawi, mengapresiasi kerukunan antar umat beragama di kecamatan Tosari.
"Kami hadir untuk memastikan bahwa kecamatan Tosari betul-betul sebagai kecamatan yang bisa menjadi contoh kerukunan umat bergama."

"Dan hari ini kami bersama pejabat pemerintah lainnya melihat langsung Kerukunan tersebut, dan saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas hal ini." Seperti itu sambutan yang di sampaikan.
Di saat yang sama, Kepala Kemenag Kabupaten Pasuruan, Syaihul Hadi menyebut bahwa tahun ini di canangkan sebagai tahun toleransi, "Kementrian agama mencanangkan tahun 2022 ini sebagai tahun toleransi antar umat beragama."

"Masih menurut nya, "Tahun lalu tepatnya di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari di kukuhkan sebagai Desa sadar kerukunan umat beragama. Dan Alhamdulillah saat ini kami dari kemenag kabupaten Pasuruan juga kanwil Kemenag provinsi dapat hadir menyaksikan langsung wujud kerukunan antar umat agama Kristen, agama hindu, dan agama islam yang saling bersanding dan guyub melaksanakan kegiatan bersama."

"Maka pantas menurut kami Tosari menjadi kecamatan percontohan di Indonesia sebagai kecamatan yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar umat beragama," tutupnya.

Selain itu Kecamatan Tosari di sebut sebagai Kecamatan Bhineka tunggal ika, dimana terdapat 3 rumah ibadah yakni, Pura, Greja, dan Masjid di kecamatan ini.

Suku Tengger adalah suku yang ada di lereng gunung bromo. Mereka memiliki hari raya adat namanya Karo.

Kata Tengger sendiri berasal dari gabungan dua kata nama tokoh di sana yaitu Roro Anteng dan Joko Seger menjadi nama wilayah yang kita kenal sekarang "Tengger".

Adapun hari raya Karo adalah hari raya suku tengger yang di laksanakan setiap tahun di bulan Karo. Bulan ini adalah bulan khas suku Tengger. tidak sama dengan bulan-bulan lain nya dalam penanggalan hijriah ataupun masehi.

Karo Menurut bahasa artinya kaloro berdua atau bersama. Yakni bersatunya dua bibit, calon dua insan yang dalam hal ini ialah Roro Anteng dan Joko Seger tersebut.

Dalam perayaan hari raya karo masyarakat akan melakukan anjangsana atau saling kunjung antara satu warga dengan warga lain, selain itu juga melakukan tarian budaya yang bernama tarian Sodor.

Tarian Sodor di sebut sebagai Tarian sakral tengger dan telah di kukuhkan oleh pemerintah Indonesia sebagai warisan budaya tak benda.
Dukun Panditan Tenger, Eko warnoto mengatakan, "Tarian Sodor adalah tarian sakral, karena hanya boleh di lakukam di bulan karo, ada sajen, dan baca mantra."

"Jika tidak ada salah satu dari 3 itu maka tidak boleh tarian ini di laksanakan," imbuhnya.

Menambah sempurna nya kegiatan hari ini terdapat pameran produk makanan hasil penelitian mahasiswa dan mahasiswi Ciputra Surabaya melalui program Pengembangan Eco Wisata Kuliner untuk pengembangan pariwisata di kawasan Bromo.

"Harapannya wisatawan kenal bahan makanan asal Bromo, selain itu juga membuat produk yang bisa di olah melalui produk lokal," Cetus Dra.Juliuska Sahertian yang menjadi pembina anak-anak Ciputra tersebut.

Di samping itu ketua Peneliti Hari minantyo mengatakan, "Kegiatan penelitian di agendakan selama dua tahun dan ini merupakan tahun kedua. Di tahun ke dua ini kita buat produk dari bahan lokal yang sudah kita amati kemudian kita sosialisasi kan kepada masyarakat agar menambah nilai ekonomi masyarakat, bertambahnya nilai jual hasil alam masyarakat, serta menjadi icon produk lokal lereng gunung Bromo."

"Penelitian ini di lakukan oleh team mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya di danai oleh kementerian riset dan teknologi, adapun bahan alam yang menonjol di kecamatan Tosari ini antata lain, Bote, Aron, Semen," terang Keiza salah satu mahasiswa ciputra

Hadir dalam acara ini Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Dr. H. Nawawi, Didampingi Kabid PD, Pontren, Kabid Pendma, Kabid PAIS, Kabid Urais, Kabid, Pembimas Hindu, Pembimas Kristen, Pembimas Budha dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, Saikhul Hadi, serta kepala Kemenag Kota Pasuruan dan Kepala Kemenag Kabupaten dan Kota Probolinggo, adapula Kepala Dinas pariwisata kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati, Kepala Bakesbang Pasuruan Bapak Edi, Perwakilan Dinas pendidikan dan kebudayaan, Kades tosari, Kades puspo. (Ali)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hadiri Hari Raya Karo, Kemenag Apresiasi Toleransi dan Kerukunan di Tosari

Trending Now