ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Pelajaran sejarah boleh berkembang namun jejak yang terukir hendaknya tak dilupakan malah harusnya jadi referensi, wacana pembelajaran menentukan langkah kemudian.
Inilah kira-kira pesan yang termaktub saat Dr. Nurul Badriyah, SE, ME, (Dosen FEB dan Direktur Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat (PSP2M) UB) menjadi narasumber acara Sosialisasi di Bidang Ketahanan Ekonomi dan Sosial Budaya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pasuruan hari kedua Kamis, 27/7/2022
Mengawali dengan memberikan pertanyaan pada peserta tentang sejarah kedatangan VOC ke Indonesia pembahasan bergulir pada sistem perekonomian Indonesia tidak lepas dari sejarah bangsa Indonesia sendiri.
Dimulai dari mendaratnya pemerintah Belanda dengan VOCnya. Berlanjut ke pemerintahan Orde Baru dimana pusat perekonomian dikuasai oleh segelintir orang, sehingga ketika terjadi kredit macet, perekonomian Indonesia luluh lantak.
Meski demikian perekonomian Indonesia beranjak bangkit dengan pembenahan disana-sini dan kerjasama banyak pihak.
Secara garis besar sistem perekonomian sendiri terdiri dari:
-Sistem Komando, sistem ini menjadikan pemerintah sebagai pemegang peran terpenting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi.
- Sistem Pasar, sistem ekonomi ini mempersilakan keputusan ekonomi ditentukan oleh produsen dan konsumen. Seluruh masalah ekonomi juga diserahkan kepada pasar dan menjadikan harga sebagai kontrol utama.
- Sistem Campuran, ini merupakan gabungan antara sistem ekonomi komando dan pasar. Artinya, pemerintah memiliki campur tangan dalam urusan ekonomi, tapi kepemilikan swasta juga diakui.
Masih menjadi perbincangan hingga hari ini, sistem perekonomian Indonesia belum menemukan bentuk idealnya. Meski demikian kehadiran antar etnis membawa pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi indonesia. Mereka mempunya perenan besar dalam kebangkitan Indonesia karena etnis-etnis dan kebersamaan antar etnis membawa manfaat baik bagi kelangsungan ekonomi Indonesia. Ruh FPK tertanam di sini. Bahwa kebersamaan antar etnis akan membawa dampak positif bagi keadaan perekonomian Indonesia.
Ans dan Shanti (Ketua Komalku, Komunitas Menulis Buku Pasuruan)