MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Nuansa candi menghiasi panggung pelepasan SD Anak Sholeh désa Sitiarjo kecamatan Sumbermanjing kabupaten Malang pada Senin, 20/06 /2022.
Acara diawali dengan pembacaan Tahlil dilanjutkan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an serta sari tilawahnya. Juga diselingi beberapa penampilan kreasi seni dari para siswa.
Sambutan Kepala Sekolah, Riska Aprilia diawali dengan pembacaan SK kelulusan. Dilanjutkan dengan sambutan dengan menyampaikan ucapan selamat, terima kasih dan permohonan maaf. Wanita yang baru lulus jenjang S2 ini juga berpesan kepada para siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Harapannya tetap semangat, menjaga nama baik sekolah dan mengamalkan ilmu yang telah diterima sehingga menjadi anak yang sholih sholihah serta selamat dunia akhirat.
Acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda secara simbolis. Sebagai perwakilan 1 orang siswa putra dan 1 orang putri. Lalu dilanjutkan sambutan Korwil Dinas Pendidikan. Dalam sambutannya mewakili Korwil Dinas Pendidikan kecamatan Sumbermanjing, Refan Efendi menyatakan apresiasi dan rasa salut atas keberhasilan SD Anak Sholeh.
"Sesuai dengan semboyan sekolah, prestasi anak-anak patut untuk dibanggakan. Prestasi Spiritual, prestasi akademik, prestasi sosial dan bakat minat sangat Bagus. Walaupun tergolong masih baru, namun SD Anak Sholeh sudah banyak menelorkan prestasi. Sering para siswa memperoleh prestasi baik akademik maupun non akademik," papar Refan.
Acara dilanjutkan dengan penampilan drama kolosal oleh para siswa. Drama berjudul Roro Jonggrang. Drama bercerita tentang pangeran Bandung Bonidowoso yang ingin menikahi Roro Jonggrang namun diberi syarat untuk bisa membuat 1000 Candi. Tampilan busana yang Islami mengiringi para penampilan para pemain.
"Pakai busana Muslim dan menutup aurot, Roro Jonggrang tambah anggun lho...," komentar Kyai Deden, pembina Yayasan Pesantren Cinta Al-Qur'an
Acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda seluruh siswa. Pembacaan kelebihan siswa secara spiritual, sosial dan intelektual mengiringi setiap pemanggilan siswa satu persatu dalam prosesi wisuda. Tidak sedikit rasa haru biru menyelimuti para siswa dan orang tua serta guru dalam setiap pemanggilan siswa. Tidak sedikit pula yang tidak kuasa membendung air mata. Prosesi wisuda berjalan sampai selesai.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dan pengarahan oleh ketua yayasan. K.H Deden Jaenal Abidin dalam sambutannya berpesan kepada para siswa untuk selalu menghargai kerja keras orang tua dan menghargai jasa guru.
"Anak yang hebat, anak yang berbakat, anak yang berprestasi, tidak terlepas dari orang yang senantiasa mendampingi, dan orang yang selalu mendampingi dalam belajarnya adalah seorang guru, oleh karena itu mari menghargai jasa para guru," papar dai finalis TPI ini.
Kyai Deden, begitu biasa beliau dipanggil, juga berpesan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Diupayakan sekolah yang ada pondok pesantrennya, supaya anak-anak terjaga selama 24 jam. Orang tua jangan sampai salah dalam memilih sekolah.
"Kita sebagai orang tua jangan sampai salah pilih sekolah, karena jika diibaratkan, putra-putri kita adalah benang/kain yang bisa menjadi surban atau keset tergantung mesin mana yang mengolah nya. Sebagus bagusnya benang/kain, jika masuk kedalam mesin keset maka akan menjadi keset, begitu pula sejelek-jeleknya benang/kain, jika masuk ke mesin sorban akan keluar mesin sorban. Lalu apakah keset itu jelek, tidak juga, keset itu bermanfaat, tapi lebih mulia menjadi sorban. Sejelek-jeleknya sorban, masih bisa digunakan menjadi keset, tapi sebagus-bagusnya keset, tidak akan pernah pantas menjadi sorban," tukasnya penuh semangat.
Selanjutnya ustadz juga berpesan, untuk membuat WA group bagi alumni sebagai tempat berkeluh kesah, berbagi cerita, curhat dan silaturahim. Anak-anak juga dianjurkan tetap menjaga Tahfidz dan murajaah kitab kuningnya.
Refan Purba