Korwil Ampel GadingTasyakuran P3K, Masalah di Rumah Jangan Dibawa ke Sekolah

Admin JSN
19 Juni 2022 | 20.05 WIB Last Updated 2022-06-19T15:30:15Z
 
Korwil Ampel GadingTasyakuran P3K, Masalah di Rumah Jangan Dibawa ke Sekolah
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Tasyakuran P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dilaksanakan. Sebagai ungkapan rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena surat keputusan (SK) telah turun sehingga resmi menjadi pegawai dengan status P3K. 

Bertempat di gedung PGRI Cabang Ampèlgading, diikuti seluruh P3K tahap 1 2021, kepala sekolah SD, beberapa operator sekolah dan Korwil Dinas Pendidikan kecamatan Ampelgading,17/06 /2022.
 
Acara diawali dengan pembukaan oleh Winarsih sebagai pembawa acara. dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an salah satu siswi SDN 2 Mulyoasri. 

Chendri  Setio Budi, sebagai ketua koordinator P3K menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran di tengah kesibukan semuanya serta permohonan maaf atas segala kekurangan. Cendri menyampaikan bahwa PPPK tahap 1 berjumlah 39 orang, 34 orang dari SD dan 5 dari SMP. 

Terima kasih dan permohonan maaf juga disampaikan khusus untuk ibu Korwil yang telah membantu, mendorong dan menggangu saat istirahat. Kepada ketua PGRI yang telah mendampingi dalam pemberkasan dan kepada KS yang telah membantu dan memberi kelonggaran waktu untuk kegiatan.

"Kedepan, jika kami melakukan kesalahan, jangan segan-segan menegur kami karena kami masih baru dan belum pengalaman. Jika kami mendapatkan masalah, sandungan, kami mohon bimbingannya," pinta Cendri menutup sambutannya. 

H. Sugiono, Ketua PGRI Cabang Ampelgading menyampaikan selamat dan ikut bersukacita kepada para P3K serta berpesan untuk mewujudkan syukur baik secara vertikal maupun horisontal. Guru sebagai orang yang sudah dipercaya di masyarakat maka harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Peningkatan pokok adalah peningkatan kinerja dalam pembelajaran. Harapannya tidak ada lagi informasi, setelah resmi diangkat menjadi pegawai malah menurun kinerjanya.

Sugiono juga berharap para guru meningkatkan kompetensi dengan rajin mengikuti pengembangan diri dan masuk menjadi guru penggerak.

"Jangan lelah dan putus asa, ikuti semua program pemerintah. Secara moral, jangan lupa dengan teman GTT yang lain," tutup pria yang baru saja purna tugas ini. 

Korwil Dinas Pendidikan kecamatan Ampelgading  Insri Pangesti dalam sambutannya menyatakan, syukur telah diangkat menjadi P3K diantaranya dengan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Nantinya para guru, tidak sekedar datang ke sekolah, mengajar, pulang. Namun banyak yang perlu direnungkan. Utamanya, apa tujuan utama dari mengajar? 

Insri juga berharap para P3K meningkatkan kinerja. 

"Kami menuntut itu. Tidak boleh sekarang menganggap menjadi guru itu biasa saja. Sekarang harus menjadi guru luar biasa," tukasnya. 

"Tidak ada tugas yang semulia guru. Ada presiden karena jasa guru. Menjadi guru harus keluar dari hati nurani. Menjadi guru harus sepenuh hati. Menjadi guru jangan tengah-setengah. Kalau setengah-setengah, tidak usah menjadi guru," papar wanita yang juga pengalaman menjadi guru ini. 

Insri tidak mengharapkan guru mengajar hanya dengan LKS, lalu guru hanya HP an. Guru harus terus mendampingi belajar anak selama di kelas. Bahkan, selama anak ada di sekolah, itulah menjadi tanggung jawab guru. Pengabdian P3K tidak boleh berbeda dengan PNS sebagai wujud syukur. Insri juga mengingatkan bahwa nantinya ada penilaian selama 5 tahun oleh KS. Harapannya sampai pensiun 60 P3K tetap menjadi ASN.

Insri juga berpesan kalau di rumah ada masalah tidak boleh dibawa ke sekolah. 

"Permasalahan di rumah jangan dibawa ke sekolah," harapnya. 

Guru diharap juga tetap menjaga keutuhan rumah tangga dan meneladani Ki Hajar Dewantara. Guru mampu membawa anak-anak sukses. 

"Berikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Saya harap semuanya bisa bertugas dengan disiplin. Disiplin waktu dan disiplin apapun sesuai dengan tugas. 
Mengajarlah sebaik mungkin dan menjadi guru hebat," tutup Insri. 

Refan Efendi, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) dalam taushiyah singkatnya menyampaikan rasa salut atas kegiatan tasyakuran P3K. 

" Pertama, salut saya dengan tasyakuran P3K. Dan ini adalah muqoddimah untuk tasyakuran-tasyakuran berikutnya," tuturnya dan disambut tepuk tangan hadirin. 

Menurut Refan, tasyakuran iku harus terus dilakukan sepanjang pelaksanaan tugas. Sebab, tasyakuran itu akan bisa meningkatkan kinerja. 

"Berdasarkan penelitian di Barat, syukur ternyata bisa meningkatkan kemampuan positif otak sehingga menjadi semakin kreatif dan inovatif. Sehingga akan berdampak pada peningkatan kwalitas kinerja. Syukur juga bisa meningkatkan imunitas sehingga semakin sehat," kata PPAI muda ini sambil menunjukkan hasil riset. 

Refan juga berpesan untuk bisa menikmati tugas diemban para P3K. 

" Penelitian di Universitas Chicago Amerika menunjukkan bahwa, syukur itu akan meningkatkan rasa bahagia. Maka, melaksanakan tugas dengan baik justru akan menumbuhkan kebahagiaan. Saya yakin, kebahagian guru tidak hanya dinilai dari gaji yang diterima. Mendidik anak menjadi pintar, berprestasi, sopan santun, itu sudah menjadi kebahagian bagi seorang guru," kata Refan sambil berapi-api. 

Acara dilanjutkan dengan doa dan ramah tamah. 

Refan Purba

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Korwil Ampel GadingTasyakuran P3K, Masalah di Rumah Jangan Dibawa ke Sekolah

Trending Now