PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Acara rutinan Jumat Pahing Ikatan Santri Alumni Riyadlus Sholihin koordinator daerah Pasuruan (IKSARIS Korda Pasuruan) pada hari Jumat tanggal 10 Juni 2022 berlangsung istimewa. Dilaksanakan desa Sumur Licin kecamatan Nguling kabupaten Pasuruan.
Berbeda dengan acara rutinan Jumat Pahing biasanya, acara kali ini diniatkan juga untuk Halal Bihalal, karenanya diadakan di rumah salah satu alumni pondok pesantren Riyadlus Sholihin Ketapang Probolinggo, M. Ali Fikri.
Dimulai pukul 13.00 WIB setelah sholat Jumat acara juga dihadiri oleh pengurus IKSARIS pusat, Korda Kabupaten dan Kota Pasuruan, serta alumni pondok pesantren Riyadlus Sholihin Ketapang Probolinggo.
Ali bin Muhammad Al Habsyi dalam sambutannya mengajak semua yang hadir untuk memperbanyak sholawat karena Rasulullah Muhammad SAW menjanjikan syafaat di hari kiamat bagi siapa yang banyak membaca sholawat.
Bapak paruh baya yang berdarah Arab ini juga menghimbau kepada semua untuk memenuhi panggilan Allah SWT dalam adzan untuk segera mendirikan sholat.
"Sholat paling lama 3 atau 5 menit, mari sholat dulu terus kerja lagi", ujarnya.
Beliau juga menyematkan doa semoga Allah SWT mengabulkan hajat dan semuanya bisa ziarah ke makam Rasulullah SAW dalam umroh ataupun haji.
Karena acara dikemas sedemikian rupa sekaligus dengan Halal Bihalal, maka nuansa Idhul Fitri atau Lebaran sangat terasa walaupun bulan Syawal sudah berlalu. Hal ini tampak dari sajian yang disuguhkan kepada para undangan yang hadir. Juga semangat silaturahmi yang menguar diantara para jamiyah Ahbabul Mustofa alumni pondok pesantren Riyadlus Sholihin ini.
Mereka yang tidak sempat bertemu muka selama Lebaran, pada kesempatan kali ini bisa memanfaatkan momen untuk saling meminta dan memberi maaf kepada saudaranya seiman.
Halal bihalal merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dalam perayaan Idhul Fitri atau Lebaran. Halal bihalal bisa dijabarkan sebagai ajang silaturahmi untuk saling bermaafan bagi kaum muslimin yang berkumpul di suatu tempat yang luas di suatu waktu yang sudah ditetapkan.
Tradisi ini dinilai positif karena akan mewujudkan kebersamaan dan keharmonisan dalam suatu lingkungan. Dalam perkembangannya, acara halal bi halal tidak hanya tentang berkumpul dan menikmati sajian, tetapi juga dibumbui dengan berbagai jenis hiburan (seperti pengajian, kesenian dan lain-lain) yang membuat acara jauh lebih berkesan.
SA/LEE