SAPA TOKOH I JATIMSATUNEWS.COM: Tidak banyak kisah sukses perantauan yang tercatat padahal bisa menginspirasi banyak orang untuk tetap semangat. Berbuat, memberikan yang terbaik untuk daerah tinggalnya kini, tempatnya menghirup udara dan berkehidupan membangun masa depan.
Inilah yang disampaikan Drs. H. Edy Purwanto Achmad pada Jatimsatunews. Sosok sukses putra asli Lamongan Jawa Timur yang bukan hanya sukses di birokrasi sebagai pejabat pun di bidang lain sesuai passion yang dimiliki, menulis kaligrafi, atau khat arab.
Lahir di Lamongan Jawa Timur pada Jumat Pahing tanggal 18 Juli 1969. Putra dari bapak H. Achmad Djuraimi dan ibu Hj. Fathonah ini mulai belajar kaligrafi pada tahun 1981. Ketika mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum Langitan Widang Tuban Jawa Timur yg didirikan dan dipimpin oleh Almaghfurlah KH. Mohahammad Zuhdi.
PP Darul Ulum ini terletak berdampingan dengan/di sebelah timur Pondok Pesantren Langitan Kulon (kami biasa menyebutnya) yg kala itu dibawah asuhan Almaghfurlah KH. Abdulloh Faqih (salah satu kyai khos di lingkungan nahdliyin).
Di PP Langitan kulon santri tidak diperkenankan sekolah di luar lingkungan pondok. Sedangkan di PPDU /Pondok Langitan wetan santri diperbolehkan sambil sekolah di luar, maka jadilah Edy waktu itu memilih PPDU/Langitan wetan sambil sekolah di MTs Negeri Babat Lamongan yg lokasinya di desa Plaosan.
Para santri pulang pergi dari pondok ke sekolah jalan kaki menyeberang bengawan solo, sebelum ada jembatan menggunakan jasa perahu tambang.
Awal mula kenal dengan kaligrafi adalah ketika melihat tulisan santri-santri senior bagus-bagus kemudian tertarik belajar.
Dari mulai belajar otodidak sampai kemudian menjadi juara-1 di MTsN Babat, barulah pihak sekolah memberikan latihan khusus dengan pelatih khusus Jauharotul Anwar (Alumin PP Gontor Ponorogo).
Dari sinilah kemudian Edy mulai menekuni kaidah-kaidah kaligrafi dasar, mulai jenis khat naskhy, kemudian tsulutsy, kufi dan seterusnya.
Setelah mendapat bimbingan pelatih, dia diutus mewakili MTsN Babat seleksi se Eks Karesidenan Bojonegoro. Meliputi Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.
Hasilnya, Edy juara pertama dan berhak menjadi peserta Porseni Pertama MTsN tingkat Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Kota Madiun pd tahun 1983. Pada event tersebut Edy meraih juara III.
Selanjutnya ketrampilannya menulis khat diperdalam ketika mondok di PP. Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang tahun 1984-1987. Aktif mengikuti lomba-lomba kaligrafi di Jombang.
Setamat Pondok Denanyar kemudian melanjutkan ke IAIN Sunan Ampel Fakultas Tarbiyah di Malang mengambil Jurusan Bahasa Arab 1987-1992. Menjadi redaktur dan penulis khat Majalah berbahasa Arab An-Nahdlah diterbitkan oleh Komisariat Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab.
Beberapa prestasi antara lain Juara I porseni mahasiswa se IAIN Sunan Ampel 1990 yang diikuti semua mahasiswa IAIN induk di Surabaya dan semua cabang IAIN (Malang, Banjarmasin, Tulung Agung, Ponorogo, Kediri, Madura).
Juara I Lomba kaligrafi antar perguruan tinggi se kota malang di IKIP Negeri Malang. Juara II Lomba kaligrafi antar mahasiswa di IAIN Surabaya.
Setelah tamat kuliah kemudian hijrah ke Kota Pontianak Februari 1993. Lulus tes PNS di BKKBN Provinsi Kalbar 1993 dan mendapatkan SK CPNS Februari 1994 dan ditugaskan di Kecamatan Menyuke Kabupaten Pontianak sbg Ajun PKB Madya dengan pangkat Penata Muda/IIIa.
Dari sinilah Edy mulai memperkenalkan diri pada event MTQ kabupaten pontianak di Rasau Jaya Kec Sungai Kakap pada tahun 1995 dan mendapatkan juara I yg kemudian dikirim ke MTQ Provinsi Kalbar 1996 di Kabupaten Sanggau dan mendapat juara-1.
Pulang dari MTQ Provinsi di Kab. Sanggau tgl. 11 Juli 1996, sehari kemudian tepatnya tgl 12 Juli 1996 edy menikah dg gadis melayu bernama Yuliani.
Pada event MTQ Nasional 1997 di Jambi edy diutus mewakili prov kalbar pd cabang khath alquran, tpblm bernasib mujur, pulang tanpa membawa pialan.
Pada tahun 1998 kembali menjadi juara I pada MTQ kab. Pontianak di Kec. Sungai Raya dan kemudian dikirim ke MTQ provinsi di Kab. Sintang tahun 1999 dan menjadi juara II.
Dalam rentang waktu tahun 1995 - 2000 memperdalam khat dalam pembinaan LPTQ Kabupaten Pontianak (Mempawah) dibawah bimbingan KH. Tusirana Rasyid dan almarhum pelukis Mempawah Bapak Daeng Husaini.
Pada tahun 2001 pindah tugas dari Kabupaten Landak ke Kota Singkawang. Mewakili Kota Singkawang pd MTQ prov kalbar 2002 di Kab. Ketapang dan mendapatkan juara I yg kemudian dikirim pada MTQ Nasional di Palangkaraya Kalteng 2003 dan itu adalah penampilan terakhir sebagai peserta krn batas usia 35 th adalah batas maksimal.
Pada tahun 2003 juga edy dikirim oleh LPTQ Kota Singkawang untuk mengikuti pelatihan kaligrafi selama setengah bulan di LEMKA Jakarta langsung dibawah bimbingan Guru Besar Kaligrafi Indonesia, Dr. H. Didin Sirojuddin AR.
Tahun 2005 diangkat sebagai Dewan hakim MTQ Prov Kalbar di Kab. Kapuas Hulu sampai sekarang.
Sejak MTQ XXIX Provinsi Kalbar 2021 edy dipercaya sebagai Ketua Majelis Hakim Cabang Khath Alquran.
Pada tahun 2009 ditugaskan oleh Kanwil Kementerian agama Prov kalbar untuk mengikuti Diklat Dewan Hakim Khat yg diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Jakarta.
Beberapa prestasinya dapat dilihat pada daftar antara lain,
a. MTQ Internasional Negara MABIMS di Kuala Lumpur Malaysia tahun 2006 / sebagai official.
b. Exibishi Kaligrafi Tingkat ASEAN di Jakarta tahun 2005 / sebagai Peserta
c. MTQ nasional di Prov. Jambi tahun 1997 / sebagai Peserta
d. MTQ Nasional di Palangkaraya Kalteng tahun 2003 / sebagai Peserta
e. STQ Nasional di Prov. Bengkulu tahun 2004 / sebagai Pelatih
f. MTQ Nasional di Prov. Banten tahun 2008 / sebagai Pelatih
g. MTQ Nasional di Ambon tahun 2012 / sebagai official.
Mengenai riwayat pekerjaan, Edy sudah berkali-kali pindah instansi. Jabatan di Pemerintahan saat ini adalah Inspektur Pembantu Wilayah-I Inspektorat Daerah Kota Singkawang dengan pangkat Pembina Tk. I (IVb).
Sedangkan di Organisasi keagamaan saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang NU Kota Singkawang, Sekretaris Umum MUI Kota Singkawang, Ketua I LPTQ Kota Singkawang, dan Wakil Sekretaris FKUB Kota Singkawang.
Saat ini Edy masih aktif dalam pembinaan kaligrafi di Kota Singkawang khususnya dan Kalbar pada umumnya.
"Semoga kedepan dari binaan akan lahir bibit-bibit baru kaligrafer yang dapat mengukir prestasi baik tingkat lokal, nasional dan internasional," tutup Edy mengakhiri wawancara Minggu, 5/6/2022.