jiwamu bercahaya
menghapus segala benci dan dendam
yang ada hanyalah damai dan tentram
aku melihat riak-riak gelombang
melanggam tenang
dan di dekat perapian yang hangat
kaurebahkan tubuhmu dalam kebebasan
o, hati yang mencinta
sampai kapankah dukacita itu
mampu bertahan, sementara waktu
saling berlari memburu tanpa ampun
dukaku adalah sukaku, katamu
aku mesti belajar banyak
pada pengalamanku sendiri
yang belum seberapa ini
dalam gelap merdu kata-kata
aku terus rajin beringsut
menuju benderang kasih yang terus
memanggil dengan kerasnya
dan lewat bahasa cinta itu
aku mesti harus menjawab
siap sedia, kerjakanlah aku
#puisi_ypb
/Ngawi, 05062022