Mahasiswa Kampus Merdeka gelar pendaftaran masal pendaftaran Sertifikat Halal dan NIB kepada pelaku UMKM Penjaringan Sari, Surabaya.
SURABAYA I JATIMSATUNEWS.COM: Mahasiswa Kampus Merdeka gelar pendaftaran masal pendaftaran Sertifikat Halal dan NIB kepada pelaku UMKM Penjaringan Sari, Surabaya.
Menjelang akhir bulan Mei lalu, mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur
menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang di dalamnya terdapat inisiasi pemberdayaan
kualitas produk UMKM di Kelurahan Penjaringan Sari. Program ini
mengikutsertakan pelaku UMKM untuk pengajuan label halal dan nomor induk berusaha yang disingkat menjadi NIB.
Program yang dijalankan para mahasiswa bersifat gratis. Hal ini jelas menguntungkan secara finansial bagi pelaku UMKM, selain juga untuk membuka sosialisasi kepada pelaku UMKM terhadap pentingnya pendaftaran NIB dan label halal pada produk yang mereka punya.
Setelah ini, program serupa akan resmi dijalankan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan sistem berbayar untuk pengajuan label halal dan NIB pada akhir bulan Juli mendatang. Tarifnya pun normal, sesuai dengan yang biasa telah dijalankan oleh pihak penanggungjawab pengawasan produk konsumtif termasuk produk dari UMKM.
"Kami ingin memanfaatkan program gratis label halal dan NIB ini, untuk
pelaku UMKM di Penjaringan Sari, agar produk mereka berkualitas dan bisa
percaya diri untuk pemasaran di tingkat luar kota Surabaya," ungkap Makinun
Amin selaku koordinator kegiatan.
Program ini dilaksanakan dua hari pada 24 Mei dan 31 Mei 2022, pukul 09.00 WIB. Lokasi pelaksanaannya ada di dua tempat, yakni pada hari pertama di ruang pertemuan Kantor Kelurahan Penjaringan Sari, dan hari kedua di Balai Rukun Warga 10, Rusun (Rumah Susun) Surabaya.
Total pelaku usaha yang hadir adalah 50 orang. Mereka sangat bersemangat dan antusias mengikuti arahan mentor.
"Acara pendampingan seperti ini yang ingin saya harapkan terhadap usaha saya, karena saya gaptek (gagap teknologi), jadi perlu bimbingan. Saya senang sekali sudah dibantu menerbitkan sertifikatnya," ujar Heni, pelaku UMKM kuliner.
Menghabiskan waktu perkiraan dua jam acara berjalan dengan lancar dan hikmat
bersama mentor, Syamsul Arifin yang merupakan instruktur di politeknik internasional. Syamsul mengimbau kepada pelaku usaha terutama UMKM untuk selalu eksis di media sosial agar tetap mendapatkan eksistensi penjualan di luar Kota Surabaya. Bahkan, hal ini harus dilakukan baik ketika belum mendapatkan sertifikat halal dan NIB, maupun sesudah punya dua sertifikat yang diterbitkan dan divalidasi oleh Pemerintah Republik Indonesia tersebut.
(JSN)