MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Kamis, 16/06 /2022, SDN 1 Sekarbanyu (SKB 1) memgadakan kegiatan purna siswa. Bertempat di kelas yang disulap menjadi aula, acara berjalan lancar. Dihadiri para siswa, wali murid, komite, kepala desa dan pengawas pendidikan agama Islam (PPAI).
Acara didahului dengan pembacaan Shalawat Albanjari dari para siswa dan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan sambutan-sambutan.
Samsuji, kepala desa (Kades) Sekarbanyu menyampaikan terima kasih sekolah bisa melaksanakan kegiatan perpisahan setelah pandemi. Kades muda ini menghimbau tetap menjaga protokol kesehatan supaya warga sehat lahir dan batin. Terima kasih pula kepada dewan guru yang telah mendidik siswa sampai berhasil. Jerih payah atas perjuangan semoga dicatat oleh Allah SWT sebagai amal baik dan menjadi ilmu yang barokah. Para siswa bisa menjadi anak yang sholih sholihah.
Pesan pada wali murid, anak-anak didukung melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tanggungjawab dewan guru sudah lepas, anak segera diarahkan pendidikan selanjutnya. Pesan pada para siswa supaya selalu ingat jerih payah perjuangan bapak ibu guru, menghargai dan menghormatinya, sebab hal itu akan menjadi kunci kesuksesan baginya.
"Raihlah cita-citamu setinggi mungkin sehingga kamu bisa membahagiakan orang tua," pintanya.
Kades yang alumni pondok pesantren ini juga memohonkan maaf jika anak-anak ada yang bandel di sekolah supaya ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat.
Sambutan kedua oleh komite sekolah, H. Nasir. Lelaki berkopyah putih ini menyampaikan terima kasih rehab secara mandiri telah selesai. Walaupun SDN SKB 1 termasuk berada di wilayah terpencil namun masih sering berprestasi atau Rangking 10 besar tingkat kecamatan.
"Jangan sampai anak-anak ada yang tidak sekolah supaya nantinya bisa mendoakan orang tua," tutur Nasir.
Nasir juga berpesan kepada wali murid jangan sampai mengatakan anak nakal, bandel, atau bodoh, sebab hal itu akan menjadi doa.
Ahmad Said, wali kelas 6, dalam sambutannya minta maaf sebab KS tidak bisa hadir karena ada kegiatan di Korwil. Said juga menyampaikan terima kasih kepada wali murid atas pengorbanan tenaga, pikiran, dan materi.
"Semoga bapak ibu wali murid dilipatgandakan pahalanya, diberikan umur panjang, rejeki luas, dan sehat. Mewakili dewan guru, kalau ada kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," harapan Said.
Said juga berharap pendidikan anak selanjutnya didukung sebab mereka kelak akan menjadi pengganti generasi tua yang mengganti segala posisi di masyarakat. Orang tua diharapkan selalu berdoa kepada Allah SWT agar Allah tahu apa yang menjadi harapan anaknya dan Allah akan mendampingi dan mengabulkan harapannya.
Wakil dari wali murid, Irwan, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada dewan guru yang telah mendidik dan membimbing para siswa. Sebelumnya anak-anak tidak bisa apa-apa sekarang sudah bisa mandiri. Irwan juga mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.
"Pesan pada anak-anak, walaupun hari ini kalian terakhir belajar di sekolah ini, namun jangan sampai melupakan jasa-jasa bapak ibu guru. Sampai kapanpun dan dimanapun, tetaplah ingat kepada mereka, tetap menyapa, tetap sopan dan santun," tutup Irwan.
Acara dilanjutkan dengan kata pamit kelas 6. Sebagai wakil adalah M. Ulil Abshor. Abshor menyampaikan terima kasih kepada seluruh dewan guru atas segala bimbingan dan permohonan atas segala kekurangan dan kesalahan. Pesan pada adik kelas untuk lebih rajin belajar dan menghormati guru.
"Doakan kami, ilmu yang kami dapatkan bermanfaat dan kami lebih semangat lagi menuntut ilmu," pinta Abshor.
Perwakilan adik kelas disampaikan oleh Erlyta. Erlyta menyampaikan bahwa, dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Siswa kelas 4 ini juga mohon maaf atas kesalahan adik-adik kelas dan menyampaikan terima kasih atas bimbingan kakak kelas selama ini. Pesannya, semua tetap berlaku sopan santun diluar sana agar menjadi ciri khas sekolah dan menjaga nama baik sekolah.
"Selamat atas wisuda kakak-kakak. Semoga tambah semangat dan sukses dimasa depan," tutup Erlyta.
Refan Efendi, dalam mauidzoh menyampaikan bahwa anak ibarat kardus. Kardus itu, mulia tidaknya, dicari tidaknya, dipilih tidaknya, dirawat tidaknya tergantung isinya. Kalau kosong, tidak akan dimuliakan, dicari, dipilih atau dirawat. Apalagi berisi kotoran. Tapi kalau berisi emas maka akan selalu dicari, dipilih, dirawat dan dimuliakan. Oleh karena itu, anak harus diisi dengan sesuatu yang menjadikannya mulia. Yaitu ilmu dan iman.
"Ilmu dadekno anak pinter, iman dadekno anak bener. Mangka, karo-karone kudu diisekno ben anak dadi pinter lan bener," papar PPAI yang merangkap 3 kecamatan ini.
Acara ditutup dengan do'a dan ramah tamah.
Refan Purba