ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Dua bulan pertama bagi Pengurus PC LPPNU Kabupaten Malang bukan madu, tapi bulan _mlaku_. Dua bulan masa awal pasca dilantik, PC LPPNU terus melakukan pendataan potensi di beberapa wilayah.
Hasil pembacaan potensi kemudian dijadikan bahan bagi PC LPPNU untuk membuat desain perencanaan sesuai dengan potensi lokal masing-masing wilayah.
"Di Kecamatan Kalipare", menurut Ketua PC LPPNU Kabupaten Malang, "Bekerjasama dengan setidaknya 3 Dinas terkait, PC LPPNU akan membuat Integrated Farming System dan Eco-Edu Wisata di atas lahan 15ha."
"Masih di wilayah Kalipare," lanjut Gus Fauzi, panggilan akrab Ketua PC LPPNU, "kita juga berencana membuka lahan perhutani sosial seliar 50ha untuk Wisata Dhaduk."
Di atas kewenangan 3 Kepala Desa, PC LPPNU bersama masyarakat sekitar perhutani, akan melakukan penanaman tebu.
"Dhaduk yang dihasilkan tebut tersebut," katanya lebih lanjut, "akan diproduksi menjadi atap daduk dan welit dadhuk."
Dari hasil produksi masyarakat, akan digunakan menjadi warung dan pembatas jalan menuju wisata kuliner ala ndeso.
Desain di wilayah ini, juga diharapkan dapat dijadikan sebagai tempat wisata komunitas trail dan sepeda gunung. Sebab, wilayah ini masih memiliki pemandangan alam yang sangat indah.
Sementara itu di Wilayah Dampit dan Tirtoyudo, PC LPPNU Kabupaten Malang membuat desain cluster untuk peternakan kambing dan pertanian kopi.
Menurut ayah dari 3 putra ini, Tirtoyudo sebagai daerah kopi tertua yang ditanam sejak masa VOC dahulu juga alan pesut menjadi sebuah kawasan wisata tanam stik dan petik kopi.
Sedangkan di Gondanglegi, bekerjasama dengan petani Pesantren Tahfdhul Qur'an Miftahul Ulum, Ganjaran, PC LPPNU Kabupaten Malang akan melaksanakan tawaran Bupati Malang, H. Sanusi, untuk menanam Mina Padi di atas 5 hektar lahan milik 25 masyarakat sekitar pondok pesantren.
"Semua masih berupa desain, tetapi semua data dan hitungannya sudah jelas."
Semoga Allah memudahkan semuanya. Amin.