MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Biasanya saat menjelang lebaran, bagi guru Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) khususnya di Kabupaten Malang, adalah saat mereka menerima pencairan. Uang masuk rekening dengan nilai sekitar 1,2 juta. Menjadi bunga-bunga ceria melewati penghujung Ramadhan hingga menghadapi hari Raya Idul Fitri.
Sesuatu yang tahun ini tak berlaku kebiasaan tersebut. Hingga hari ini Senin, 23Mei 2022 guru-guru ngaji itu ada yang belum mendapatkan. Setidaknya terdeteksi di beberapa kecamatan di Kabupaten Malang.
Keterangan yang didapat dari pengurus guru TPQ di sebuah kecamatan menyebutkan hal tersebut karena belum disetorkannya data dari lembaga ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) kabupaten Malang. Dengan kendala masih ada beberapa lembaga yang belum mengirim data lengkap sebagai syarat mendapat tunjungan.
Menghadapi hal ini, ketua Forum Komunikasi Pendidikan Al Qur'an (FKPQ) Kabupaten Malang, KH. Arifin, secara khusus berpesan pada guru ngaji untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.
"Ada atau tidak ada insentif guru ngaji harus tetap mengajar. Berjuang untuk kemuliaan Al Qur'an dan untuk mencari ridho Allah," tutur ketua FKPQ dalam sebuah wawancara di kediamannya, Bungkuk-Singosari.
Sebagai sebuah lembaga yang dahulu pernah memperjuangkan tunjangan untuk guru ngaji ini, Kyai Arifin menyatakan untuk saat ini lembaganya hanya bisa support doa dan dukungan agar guru ngaji tetap berjuang.
"Jaman dahulu mulai insentif 250 ribu hingga terakhir 1,2 juta kami sudah melakukan upaya memperjuangkan penghargaan pada guru ngaji berupa tunjangan uang yang sekarang sudah berjalan. Pemerintah telah melakukan hal ini. Hanya saja FKPQ secara organisasi sudah tidak lagi terlibat dalam hal apapun terkait insentif baik pendataan ataupun usulan. Untuk itu kami berharap guru ngaji tidak perlu meresahkan hal ini. Kalau sudah rizkinya Insya Allah tetap dapat. Yang penting jangan berhenti berjuang untuk Al Qur'an hanya gara-gara uang," papar Kyai Arifin panjang lebar.
FKPQ menjadi lembaga yang konsentrasi membina guru ngaji, meliputi administrasi keorganisasian, ke Al Qur'an (tajwid, makhorijul huruf, bjm, dan lain-lain). Secara organisatoris, FKPQ mempunyai kepengurusan dari tingkat pusat hingga tingkat desa.
ANS/ LEE