ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Lomba Bertutur Perpuskot Pasuruan, Persiapannya Peserta Sampai Membuat Sendiri Jamu Bonagung

Admin JSN
24 Mei 2022 | 15.43 WIB Last Updated 2022-05-24T08:43:26Z
PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Hari luar biasa di perpustakaan kota Pasuruan hari ini Selasa 24/5/2022 hingga sampai meniadakan pelayanan publik.

Alasan utamanya, pada hari kerja ini Selasa juga Rabu esok tanggal 24 dan 25 Mei 2022 ada kegiatan Lomba Bertutur 2022 tingkat SD/MI negeri-swasta se kota Pasuruan.

Lomba diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Pasuruan. Bertempat di halaman perpustakaan yang asri dan rindang, bersebelahan dengan hutan kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan Taman Sekargadung.

Pelaksanaan dmulai dari pukul 9 pagi sampai selesai dengan total peserta 40 sekolah, dilombakan dalam 2 hari, jadi ada 20 peserta yang berlomba setiap harinya. 

Tema yang diusung bebas mulai cerita rakyat yang mashur seperti Bandung Bondowoso, Nyai Darmina, asal usul Tengger, asal usul Tapaan, pun asal usul jamu Kebonagung.  

Terkait asal usul jamu tersebut ada cerita menarik disampaikan guru SDN Kebonagung sebagai peserta lomba.

Mengusung kearifan lokal, Asal Usul Jamu Kebonagung, Nur 'Aini guru wali kelas yang mengantarkan muridnya berlomba, mengaku awalnya kesulitan menentukan tema yang diusung. Mengingat cerita rakyat banyak.

"Tidak mudah, harus dicari yang cocok atau pas dengan karakter anak didiknya yang bertutur," cetus Nuraini.

Adalah Fatimah Albatul Hasini Assegaf, gadis kecil periang terpilih. Menurutnya Fatimah sangat pas untuk menuturkan cerita sekaligus mewakili karakter seorang pembuat jamu bernama Wironini.

 "Persiapan lombanya dari bulan April, dia bahkan kami suruh belajar membuat sendiri jamu Kebonagung, agar lebih dapat nyawanya untuk bertutur. Selain itu lomba ini kan bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, jadi biar anak-anak selalu generasi penerus bangsa juga belajar melestarikan."

Benar saja, selama pementasan lomba, Fatimah sungguh all out, dari rias wajahnya, penampilannya, alat peraga yang digunakan sampai-sampai dia membagikan jamu Kebonagung yang dijadikan tema nya ke juri dan beberapa penonton. 


Yang menarik di lomba hari pertama, hanya ada 1 peserta siswa yang berlomba dengan 19 peserta siswi. Peserta lomba adalah mereka yang duduk di kelas IV SD/MI. Selama lomba, mereka berdandan sedemikian rupa untuk mementaskan peran yang mereka ceritakan. Dari make up untuk mempercantik wajah, alat peraga yang digunakan seperti selendang tari, kendi, ular mainan, dan sebagainya sesuai tema yang diangkat. 

Juri yang didaulat terdiri dari 3 orang yang berkompeten di bidangnya. Ada budayawan Aditya R. Kertawidjaja, Kurnia Truandawati, M. Pd, (ketua 2 PGRI) dan Nuris Agusti, S.H, M. Km, (aparatur sipil negara). 

4 poin menjadi acuan penilaian juri dari kontestan lomba ini, yaitu penampilan, cara/teknik bertutur, penguasaan materi serta kemampuan skill dan aktifitas membaca.

Kegiatan ini merupakan sub kegiatan pemberian penghargaan gerakan budaya gemar membaca tahun 2022. Merupakan acara perhelatan tahunan, hanya saja tahun 2021 kemarin dilaksanakan via zoom karena terhalang oleh covid.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, akan diambil 3 juara yang berhak mendapatkan sertifikat, uang pembinaan dan piagam penghargaan. Pemenang juara 1 selanjutnya akan dikirim untuk mengikuti lomba bertutur tingkat provinsi sebagai perwakilan kota Pasuruan.

Pemenang akan diumumkan besok Rabu setelah lomba berakhir dan akan diunggah di media sosial Instagram perpustakaan_kota_pasuruan.


Lee
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lomba Bertutur Perpuskot Pasuruan, Persiapannya Peserta Sampai Membuat Sendiri Jamu Bonagung

Trending Now