ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Perkara sukses atau gagal bukanlah perkara spele dalam kehidupan, sebab inti dari semua usaha adalah kebahagian.
Sukses memang hak semua orang, masalahnya terletak pada bagaimana kita mengusahakan sukses bisa diraih.
Tidak jarang mereka yang bekerja dengan gigih untuk mencapai kesuksesan, begitu juga tak jarang yang melakukan dengan biasa-biasa saja. Di lain pihak, sebagian orang ada yang dilihat orang lain biasa saja, tapi sesungguhnya sudah berusaha dengab sangat kuat agar menjadi sukses.
Mencapai titel kesarjanaan bagi seorang mahasiswa bisa jadi dianggap sebagai kesuksesan, tapi bagi sebagian besar para alumni justeri memperoleh titel kesarjanaan merupakan awal kesengsaraan. Subsidi dari orang tua sudah mulai dihentikan sejak topi kesarjanaan dipakaikan di atas kepala mahasiswa.
Begitu juga tanggung jawab moral mulai menhimpit pikiran. Tak jarang dari mereka yang kemudian gagal justeru pasca kelulusannya.
Perguruan tinggi selayaknya tidak sekedar mampu melahirkan para sarjana, melainkan menuntunnya hingga dapat menapaki tangga kehidupan sebenarnya.
"Agar kampus tidak hanya melahirkan sarjana berstatus pengangguran, atau pengangguran terdidik."
Menyadari itu, Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, di bawah kepemimpinan Dekan muda terdidik, Dr. Sudirman Hasan, MA. berangan-angan untuk meletakkan dasar perbaikan sistem pendampingan pasca kelulusan dari Fakultas Syari'ah.
"Fakultas ingin menciptakan sistem atau model pendampingan alumni hingga mampu berdiri."
"Fakultas ingin IKAFASYA (Ikatan Alumni Fakultas Syariah) sebagai wadah para sarjana syariah yang sudah dilahirkan Fakuktas Syariah, menjadi organisasi profesional." Kata Dr. Erfaniyah Zuhriyah, M. Ag., Wakil Dekan AUPK Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Ikafasya perlu direvitalisasi makna dan fungsinya. Sebagai wadah para sarjana, IKAFASYA memiliki sekumpulan anak muda terdidik yang kreatif dan innovatif.
Beranjak dari kesadaran tersebut, Panitia Musyawarah Besar Pertama Ikafasya melakukan roadshow pada beberapa wilayah.
Menurut F. Rozi, Ketua Panitia adhoc IKAFASYA, radshow tersebut dimaksudkan untuk keperluan internalisasi dan menggali potensi dari lapangan.
Dari pertemuan dengan anggota IKAFASYA Malang Raya, ditemukan bintang bintang cemerlang IKAFASYA.
Alumni Fakultas Syariah sukses dalam berbagai bidang.
"Mas Syafriadi yang sekarang tinggal di Perumahan Grand Satya No B3 Gresik," ceritanya.
"Saat ini menjadi owner Warkop Pasundan di Gresik. Dia juga seorang Peneliti pada Lembaga Terukur."
Mas Arif Setiawan, mana Presiden BEMU UIN Malang itu melanjutkan, disamping sebagai pengusaha galvalum nasional, juga Suplier nasional untuk galvalum merek tertentu.
Mas Rossi juga trader sukses dan memiliki usaha yang juga bergerak dalam ekonomi riil, dia menjadi developer bersama rekanannya.
Di Banyuangi, Fakultas Syatiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mempunya anggota IKAFASYA pengusaha eksportir kopi dan kayu.
"Tetapi," katanya terlihat tiba-tiba muram, "juga tidak sedikit yg masih perlu sentuhan dan keramahan sapaan.
IKAFASYA, melalui kebijakan baru Dekan ganteng dan kreatif ini, akan kami revitalisasi sehingga bisa menjadi rumah saling sapa yang terbuka dan dapat mengkoneksikan semua potensi."
"Untuk keperluan itu," katanya bersemangat, "kamu perlu memperbarui data alumni dg yg lebih menyeluruh agar dapat menampilkan fakta lebih jernih.
Saya yakin, katanya sambil berkaca-kaca pandangannya menatap ke depan, di luar sana, fakta cemerlang anak sarjana yg sudah dilahirkan Fak Syariah sangat beragam."
Hal ini tentu bisa dijadikan orkestra cerita sukses kesarjanaan syariah, kata Ketua Panitia IKAFASYA.
Ke depan, besutan baru organisasi IKAFSYA ini insya Allah dapat menjadi bagian, koneksi Fakultas dengan alumninya, utk penataan konsep MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
"Saya yakin, anak-anak yang terdidik dan hingga tak merepotkan Fakultas sebagai orang tua yangmelahirkan kesarjanannya itu, akan tetal bersedia menerima adik-adiknya berlatih, jika dibutuhkan Fakultas dalam pelaksanaan MBKM kelak.
Begitu pungkas Ketua Panitia mengakhir pertemuannya dengan beberapa orang kunci Ikafasya.