ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Aspirasi BASSRA Ke Bupati Sampang, dari Petani Tembakau dan Garam

Admin JSN
24 Mei 2022 | 19.48 WIB Last Updated 2022-05-24T12:48:29Z
Aspirasi BASSRA Ke Bupati Sampang, dari Petani Tembakau dan Garam
SAMPANG I JATIMSATUNEWS.COM: Puluhan Kiai dan Ulama yang tergabung dalam Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) melakukan pertemuan dengan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, fi Pendapa Tronojoyo Sampang, Senin malam, 23/5/2022.

Kedatangan para ulama tersebut selain untuk bersilaturahmi juga menyampaikan sejumlah aspirasi yang didapatkannya dari masyarakat petani tembakau dan petambak garam.


diketahui, kedatangan rombongan Bassra langsung disambut oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Wakil Bupati Sampang H.Abdullah Hidayat, Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang H. Yuliadi Setiyawan dan Kabag Kesra Pemkab Sampang Moh. Tholkah.


K.H Muhdor Abdullah selaku juru bicara Bassra menyampaikan kepada Bupati Sampang “Keluhan masyarakat yang datang kepada Ulama seperti persoalan harga tembakau dan garam yang rendah perlu adanya sinergi bersama untuk dicarikan solusi sehingga Ulama dan Umara bersinergi," ucapanya

Pihaknya mengaku telah menggelar road show silaturahmi kepada empat Bupati di Madura dan terakhir sebagai penutup dilakukan di Kabupaten Sampang.

“Kami berharap empat Bupati di Madura menyampaikan aspirasi agar nantinya diterbitkan regulasi keberpihakan kepada petani tembakau dan garam,” harapnya.

Ditambahkan pula oleh Sekjen Bassra, K.H Syafi’ Rofi’i menyampaikan, pihaknya sengaja bersilaturrahmi dengan kepala daerah di Madura untuk mencari solusi dalam membantu para petani tembakau dan petambak garam. Menurutnya, upaya penyampaian aspirasi berupa keluhan masyarakat dari petani tembakau dan petambak garam kepada kepala daerah diharapkan agar disampaikan kepada pemerintah pusat, sebab regulasi tersebut yang mengatur dari pemerintah pusat.

“Keinginan kami dan barangkali bisa disampaikan oleh bupati kepada pemerintah pusat yaitu bagaimana memasukan kembali garam itu menjadi salah satu bahan pokok,” harapanya.
 
Sebab lanjut Sekjen Bassra menyampaikan, setelah garam dikeluarkan dari Perpres 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan barang Penting, menjadikan harga garam anjlok dan harganyapun tidak bisa diatur.

“Jika garam ini dimasukan ke dalam bahan pokok, maka akan ada regulasi yang mengaturnya. Apalagi di Sampang ini merupakan salah satu daerah penghasil garam terbanyak. Dan dengan pertemuan dengan bupati merupakan salah satu cara membantu para petani dan petambak yang sering mengeluhkan soal tembakau dan garam, terutama dalam kebijakan harga yang setiap tahun selalu menjadi persoalan,” paparnya.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga mengapresiasi langkah Bupati Sampang yang telah melakukan penyelesaian konflik sosial yang terjadi puluhan tahun.

“Di tangan dingin Bupati Sampang, kami mengakui bisa menangani konflik sosial hingga kembali dibaiat dan pulang ke kampung halaman, Bassra mengapresiasi hal tersebut,” tegasnya.

Sementara Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengapresiasi niat baik dari para ulama yang tergabung dalam BASSRA untuk bersama-sama menyejahterakan masyarakat Madura utamanya para petani tembakau dan garam. Menurutnya, dukungan para ulama tersebut merupakan cambuk kepada kepala daerah agar berfikir lebih keras untuk bisa menjaga stabilitas harga tembakau dan garam.

“Kami punya niat yang sama untuk membangun Madura secara keseluruhan, bukan hanya Sampang saja yang maju tapi kolaborasi antara empat Kabupaten selalu dilakukan setiap kebijakan yang diambil,” ujarnya.

Aba Idi menyampaikan, ada beberapa hal dalam persoalan tersebut terutama bagi persoalan garam, di antaranya mendongkrak Harga Eceran Tertinggi (HET) garam yakni tidak lain harus berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat karena kebijakannya itu merupakan kebijakan pusat. Kemudian perlunya didirikan perusahaan dan pabrik yang berbahan baku garam di Madura utamanya di Kabupaten Sampang.

“Kami siap menjamin keamanan dan perijinannya jika ada investor membangun itu, pasti juga akan ada efek domino penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran nantinya,” ungkapnya.

Mengenai persoalan tembakau, pihaknya menyampaikan bahwa belum ada gudang tembakau di Sampang yang dimungkinkan kurang strategis sehingga tembakau para petani ditampung di kabupaten lainnya sehingga berpengaruh terhadap harga jual.

“Hilirnya perlu kita perbaiki nanti, Pemerintah Daerah empat Kabupaten pastinya siap membuat regulasi yang berpihak pada petani dengan kebersamaan seluruh ulama yang tergabung di Bassra,” terangnya.


Sedangkan rombongan Bassra yang hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya R.KH Muhammad Rofii B, KH. Syafik Rofii, KH. Syarifuddin Damanhuri, A.Sufyan Absi, Imam Khodri Taufik, KH. Abd. Ghoffar, KH. Buchori Ma’shum, KH.Fauzi Rosul, Muhammad Aunul Abied Sha, K.H Djafar shodiq zain, H, Abd Jalil Thalha.
Selain itu hadir juga Ali Rahbini A Latif, M. Muchlis Muhsin, HM.Jazuli Nur, KH. Syafi’uddin A Wahid, KH Mahrus Malik, KH Ahmad Fauzi Tidjani, Kh. Zainuddi Husni, KH. Mundir Arrahman, KH Muhaimin Makki, KH. Makki Nasir dan KH. Moh Shaleh.

Fach
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aspirasi BASSRA Ke Bupati Sampang, dari Petani Tembakau dan Garam

Trending Now