Ramadhan 10 Hari Terakhir, Menjaring Lailatul Qadar di Masjid Nurul Jadid Pasuruan

Admin JSN
25 April 2022 | 14.01 WIB Last Updated 2022-04-25T08:56:40Z
Aktivitas Ramadhan di Masjid Nurul Jadid Pasuruan di 10 hari ganjil terakhir, demi Malam Lailatul Qadar.

PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Aktivitas Ramadhan di Masjid Nurul Jadid Pasuruan di 10 hari ganjil terakhir, demi Malam Lailatul Qadar.

Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW beserta keterangan istrinya (Aisyah), putrinya (Fatimah), menantu beliau (Ali) dan sahabat-sahabatnya. Rasulullah selalu iktikaf dan sholat malam di masjid dengan mengajak dan membangunkan istri, putri, menantu dan sahabat-sahabatnya untuk bangun demi untuk menghidupkan malam-malam 10 hari yang akhir terutama di malam yang ganjil, yakni tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 di dalam bulan Ramadhan.

Terinspirasi dari Hadits Nabi dan Qaul Sahabat Nabi itulah, seorang tokoh kharismatik di Dusun Suruh, Kabupaten Pasuruan, KH. Mukhtar Abdurrokhim, sangat bersemangat mencari bahkan menjaring Lailatul Qadar dengan sahur bersama jamaah di Masjid Nurul Jadid Dusun Suruh Kedungbako.

Aktivitas tersebut berlangsung sejak 1993 sampai 2020 lalu. Dengan rangkaian acara yang disusun sebagai berikut:

1. Membangunkan keluarga Istri, anak, menantu, cucu, keponakan, dan masyarakat dengan membaca sholawat nabi dan doa-doa
2. Setelah jamaah sudah berkumpul di Masjid Nurul Jadid sebanyak 50 orang atau lebih, maka dilanjutkan ke sesi kedua, yakni mengerjakan Qiyamul Lail yang dimulai pukul 01.00 WIB. Rinciannya adalah melaksanakan Sholat Tasbih 4 Rakaat 2 salam, Sholat Tahajud 4 rakaat dan Sholat Khajat 4 rakaat. Tujuannya adalah berdoa dan memohon kepada Allah SWT untuk kepentingan pribadi, keluarga, agama, dan bangsa Indonesia serta untuk memintakan ampun dan keselamatan kaum muslimin-muslimat di dunia
3. Pembacaan Istighosah, yaitu pembacaan doa-doa dan wirid-wirid dari ulama-ulama sepuh dan salafusshalih
4. Khotmul Qur’an yang dibaca dan disimak bersama jamaah dimulai dari surat Ad-Dukhaa dalam Alquran sampai dengan surat An-Naas, lalu ditutup dengan pembacaan Tahlil dan doa bersama
5. Diakhiri dengan sahur bersama dan khusus di malam ganjil tanggal 27 atau 29 Ramadhan ada seorang jamaah yang rutin membagikan sedekah atau hadiah uang untuk jamaah yang hadir di Masjid Nurul Jadid.

Setelah wafatnya KH. Mukhtar Abdurrokhim pada 2020 lalu, kegiatan rutin di bulan Ramadhan ini dilanjutkan oleh putra-putri, menantu, cucu, saudara, keluarga, Takmir Masjid Nurul Jadid Suruh Kedungbako hingga sekarang.

Melalui kegiatan tersebut, menjadi simbol harapan kelanggengan syiar agama Islam di masyarakat setempat, terutama di bulan Ramadhan.

Menantu KH. Mukhtar Abdurrokhim sekaligus merupakan Ketua Panitia, yakni H. Akhmad Mawardi pun menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat terus berjalan di bulan Ramadhan dari tahun ke tahun. Ia pun dalam kegiatan mulia ini merupakan penerus dan penggagas kelanjutan Sholat Malam, Doa dan Dzikir Bersama, serta Iktikaf di Masjid Nurul Jadid, Dusun Suruh, Desa Kedungbako, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.

Penulis: Samsul

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ramadhan 10 Hari Terakhir, Menjaring Lailatul Qadar di Masjid Nurul Jadid Pasuruan

Trending Now