ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 

Nasehat Habib Hadi Alaydrus Pada Malam 27 Bulan Ramadhan

Admin JSN
29 April 2022 | 03.35 WIB Last Updated 2022-04-28T20:35:12Z
PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Musholla Roudlatus Salafiyah kembali menyemarakkan malam muwadda'ah Bulan Ramadlan setelah dua tahun sebelumnya tidak mengadakan rutinan tersebut sama sekali. Demikian tentunya akibat adanya larangan menghelat acara yang menyebabkan kerumunan masa dan lantaran aturan baru PPKM.

Seperti pada tahun-tahun sebelum munculnya Virus Corona 2019, musholla yang dibangun atas keikutsertaan waliyullah alm. K.H. Abdul Hamid ini mengadakan rutinan khotmil Qur'an pada malam 27 Bulan Ramadlan.

Dimulai dari khataman Al Qur'an dan tahlil oleh para Hafidz pada pagi Ramadlan ke 26 hingga siang selesai sholat dzuhur. Berlanjut selesai Shalat Tarawih --tepatnya pada menit ke 19.42--, dibacakan Burdah dan Maulid Simtud Duror oleh Jam'iyyah Hadroh.

Tiba pada menit ke 20.18 Jam'iyyah diminta berdiri untuk 'marhabanan'. Sedang menit berikutnya yaitu pada 20.38 dibacakan surah Fatihah untuk segenap peminta, dengan harapan semoga semua arwah yang telah disebutkan namanya oleh keluarganya diampuni dosa dan diterima semua amal kebaikannya. Selanjutnya secara bergilir membaca surat-surat pendek dalam juz ke 30 dimulai dari surah adl-dluha sampai surah An-Nas.

Seusai dibacakan doa khotmil Qur'an, sampailah pada acara inti pada malam hari itu yaitu taushiah yang pada kesempatan tersebut diberikan kepada Habib Hadi. Di dalam ceramah, menceritakan kisah malaikat maut yang bertanya pada nabi Nuh as sebagai nabi yang diberi umur paling panjang.
يا أطْوَلَ الْأنْبياءِ عُمْرا، كَيْفَ وَجَدْتَ الدُّنْيا؟ 
"Wahai nabi yang paling panjang usianya, Bagaimana kamu merasakan hidup di dunia?"

فَاجابَهُ كَدارٌ لَها بابانِ. دَخَلْتُ مِنْ أحَدِهِما وَ خَرَجْتُ مِنَ الْأخَرِ
Nabi Nuh as menjawab: hidup di dunia itu seperti rumah yang memiliki dua pintu. Aku masuk dari satu pintu, dan keluar dari pintu yang lain.

Dijelaskan oleh beliau Habib Hadi, "pintu yang pertama مِنْ بابِ الْوِلادة. Sedang pintu keluarnya adalah الْمَوْت."

Habib Hadi kemudian mengajak seluruh yang hadir pada malam hari itu untuk menelisik seberapa banyak saudara mereka baik sanak, famili, maupun saudara seiman yang sudah melewati pintu kedua.

Beliau lalu menjelaskan bahwa mereka yang hadir sudah melewati pintu pertama dan pasti akan melewati pintu kedua. Meski tidak bisa ditebak kapan waktunya, tetapi masalah bahagia atau susah, ditempatkan di Surga atau Neraka, adzabnya atau nikmatnya akhirat yang didapat itu ditentukan sesuai dengan bagaimana kapasitas kita hidup di dunia. Sebaliknya, hidup di dunia memang sementara. Tapi, itulah yang menjadi penentu balasan kita di akhirat.

Habib Hadi lantas mengkhususkan tausiahnya kepada jamaah yang sehat wal afiyah jasmani dan rohaninya, untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. jangan digunakan untuk berma'siat kepada Allah.

Apalagi Ramadhan sudah mendekati masa pergantian bulan, Beliau menganjurkan jama'ah supaya menjadi pribadi yang suka membaca Alquran, senang mendatangi majelis ta'lim. Bukan menjadi manusia yang karena banyak yang rusak jadi ikutan rusak. Karena banyak yang tersesat jadi ikutan tersesat. 

"Karena pemuda yang dibanggakan oleh Allah," lanjut beliau " adalah yang tidak menuruti hawa nafsunya, jauh dari perbuatan dosa, jauh dari perbuatan ma'siat."

Rasulullah Saw bersabda, "bahwa sesungguhnya Allah ta'ala telah membanggakan pada para malaikat-Nya dengan seorang pemuda yang senang beribadah, dengan firman-Nya: Wahai pemuda yang meninggalkan hawa nafsunya karena-Ku! Yang menyerahkan waktu mudanya bagi-Ku, engkau pada sisiku adalah seperti sebagian malaikat-Ku". (H.R. Ibnu Uda dari Ibnu Mas'ud)

Harapan beliau di akhir ceramahnya, "Mudah-mudahan kita semua tidak keluar dari Bulan Ramadhan kecuali amal diterima, kecuali kita semakin bertaqwa. Semoga kita tercatat sebagai orang yang mendapat malam Lailatul Qadar. Kita seyogyanya khusnudz dzon kalau malam kamis bertepatan dengan malam ganjil (malam 27), maka menurut salah satu keterangan malam tersebut adalah malam yang paling mungkin terjadinya lailatul qadar.

Lanjut beliau, "Jika memang sudah waktunya melewati pintu kedua semoga kita tidak lewat kecuali dalam keadaan Khusnul khatimah."
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Nasehat Habib Hadi Alaydrus Pada Malam 27 Bulan Ramadhan

Trending Now