Buruh PT Karya Mitra Budi Sentosa Pandaan Pasuruan sempat melakukan aksi mogok kerja selama empat hari (19/04 s/d 22/04/2022).
PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Buruh PT Karya Mitra Budi Sentosa Pandaan Pasuruan sempat melakukan aksi mogok kerja selama empat hari, yakni pada Selasa (19/04/2022) hingga Jumat (22/04). Aksi tersebut tidak lepas dari gaji mereka yang tidak kunjung cair, termasuk gaji dari akhir tahun 2021.
PT KMBS merupakan pabrik produksi sepatu. Karyawannya mayoritas perempuan. Itu dapat dilihat dari aksi mogok kerja tersebut yang memperlihatkan karyawannya banyak perempuan.
Setelah aksi tersebut, terjadilah perundingan antara buruh yang diwakili oleh Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) dan manajer HRD & GA yang mewakili manajemen PT KMBS.
Pasca-perundingan, para karyawan kembali bekerja, yakni pada Senin (25/04) lalu. Meski aksi mogok kerja sudah berlalu, namun masih menyisakan kenangan terhadap banyak aspirasi unik yang tertuang dalam aksi mogok kerja tersebut.
Ada yang meminta tolong kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Ada yang mengeluh, karena sudah bekerja keras tetapi gajinya justru remuk (belum ada).
Ada pula yang (hm...) menyinggung sebuah aplikasi chat yang entah kenapa disebut harganya naik.
Kemudian, ada yang cukup berbau ancaman, walaupun tergolong unik, karena memperlihatkan bahwa masih ada yang percaya dengan dukun. Anggap saja ini guyonan akibat terlalu lelah menunggu gaji dan THR-nya yang belum cair.
Menariknya lagi, ada yang mengatakan jika istrinya ada dua dan tidak bisa dicicil. Mungkin, maksudnya anggaran rumah tangganya.
Ada yang galau bak kaum hujan, yang mengaitkan problematika gajinya dengan hubungannya dengan 'doi' yang tidak kunjung jelas.
Ada pula yang mengeluh dompetnya lebih lemah dari hatinya, sampai ada yang curhat kekinian yakni harga skincare mahal.
Hingga yang paling unik adalah 'Bojo Jalok Pegat Mergo Gajian Telat'--pasangan minta cerai karena gaji terlambat. Padahal, yang curhat perempuan. Apakah ini simbol dari emansipasi perempuan, yang merasakan tuntutan kerja dari pihak laki-laki?
Apa pun aspirasi unik mereka, para buruh KMBS hanya punya dua harapan, yakni haknya segera terbayarkan dan para pengurus SPBI dibebaskan dari sangsi skorsing.
Abd-JSN