MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Berburu kuliner jelang bedug maghrib merupakan kesenangan terkini setelah dihantam pandemi. Kebolehan gelar dagangan mengundang orang merupakan kebangkitan ekonomi. setidaknya ini yang dikatakan Kades Ngroto menanggapi dibukanya Pasar Takjil dan Kuliner Ramadhan di STA Mantung Pujon Malang.
"Pasar takjil di Mantung saat Ramadhan merupakan kebangkitan ekonomi untuk pelaku UMKM desa Ngroto," jelas Kades Prayogi kepada Jatimsatunews.
Aneka kuliner ditawarkan mulai tradisional hingga kekinian, semua dilirik orang. Menjadi pemikat pengunjung datang. Kalaupun tidak banyak membeli setidaknya mereka tahu ada produk tersebut bisa ditemukan di pasar kuliner Mantung ini.
Hal tersebut seperti pengakuan Yuni, penjaga stan aneka keripik di lapak bertulis UMKM berdaya desa Ngroto.
"Saya baru jualan 2 hari, alhamdulillah selalu laku meski tidak selaris penjual lauk dan sayur. Kemarin laku 4 bungkus, sekarang lebih 10. Pembeli yang kemarin lihat-lihat sekarang datang lagi membeli. Mungkin menyiapkan uangnya," cetus Yuni seraya melayani pembeli.
Di antara keripik yang dijual menurut pengakuannya kripik Debog menjadi favorit.
"Mungkin karena langka ya, keripik Debog banyak dicari selain keripik Terong, pare, kembang goyang, pisang dan tentu saja keripik tempe buatan saya," cetus Yuni bersemangat.
Mematok harga hampir sama untuk semua produk yakni 12 ribu rupiah per pack, produk aneka keripik cukup menarik dijadikan referensi pembeli dengan sajian aneka bahan dasar.
Bertekad akan terus ikut jualan, Yuni berharap kegiatan ini bisa berlangsung terus. Menjadi Jujugan mereka yang mencari kuliner kesukaan.
"Semogaa terus diadakan ya," harap Yuni.
Menanggapi hal tersebut tersebut Ketua pelaksana Hari Sayogo atau akrab dipanggil Mas Gaguk mengagendakan terus mengsdakan.
"Semoga animo penjual dan pembeli tidak surut, sehingga kami bisa terus menghidupkan pasar ini," paparnya disepakati Syanti, pusat informasi pasar yang disebut Pelangi Budadari.
Ans