PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Terik matahari di bulan puasa tak menghalangi niat mulia para pendemo dari aliansi mahasiswa Pasuruan Raya untuk menyampaikan aspirasi nya, Rabu (20/04/22).
Beberapa tuntutan yang dinilai perlu di akomodir oleh para pemangku kebijakan ddi negeri ini terus mereka teriakkan dengan kompak dan semangat 45.
Di tempat terpisah, 10 anak yang terdiri dari koordinator Bempas dan perwakilan Bem dari kampus-kampus yang ada di Pasuruan kota dan kabupaten melakukan audiensi di gedung DPRD kabupaten Pasuruan yang terletak di Raci.
"Ya tadi kurang lebih pukul 10.30 kami melakukan audiensi dengan perwakilan DPRD dalam hal ini wakil ketua, Bapak Andre Wahyudi," tutur Bahrul selaku koordinator Bempas.
Mengenai tuntutan nya ia menjabarkan beberapa tuntutan yang di telulis rapi dan di serahkan kepada perwakilan anggota dewan yang menemui mereka.
"Kami sampaikan tuntutan kami antara lain;
1. BEM Pasuruan Raya Mengecam Kebijakan Pemerintah dalam menaikanharga BBM Pertamax RON 92 yang tidak Pro terhadap Rakyat tanpa memperhatikan aspek ekonomi dan sosial Rakyat.
2. BEM Pasuruan Raya Mengecam sikap Pemerintah yang melakukan MARKUP/kenaikan harga yang sangat tinggi kepada Rakyat melalui Harga BBM jenis Pertamax RON 92.
3. BEM Pasuruan Raya Mengecam Kebijakan Pemerintah melalui KEPMEN ESDM No. 62K/12/MEM/2020.
4. BEM Pasuruan Raya Mengecam Hilangnya Subsidi 37,47 % untuk BBM jenis Premium RON 88 yang hanya dipakai sekitar 26,79% untuk BBM Jenis Pertalite RON 90
5. BEM Pasuruan Menolak Kenaikan BBM jenis Pertamax RON 92 yang akan berimbas pada peralihan konsumi Pertalite besar-besaran dikarenakan Range harga yang jauh berbeda.
6. BEM Pasuruan RayaMeminta hadirnya Subsidi kepada BBM jenis Pertamax RON 92 sebesar 14,42% agar Range harga tidak terlalu tinggi.
7. BEM Pasuruan Raya mmeminta tidak ada kelangkaan BBM jenis Pertalite RON 90.
8. BEM Pasuruan Raya meminta pemerintah untuk meninjau dan mempertimbangkan Kembali tentang ketetapan kenaikan PPN.
9. BEM Pasuruan menuntut pemerintah tidak tergesa-gesa menaikkan PPN dengan kondisi seperti saat ini," terangnya.
Tidak hanya bisa bicara dan melakukan protes. Mereka juga menghadirkan solusi praktis yang mungkin bisa di pertimbangkan oleh pemangku kebijakan di pusat sana.
" Kami tidak hanya menyalahkan, akan tetapi kita juga menyodorkan solusi-solusi yang kami nilai bisa menjadi win solution untuk permasalahan yang ada, diantaranya yaitu;
1. Memberikan Subsidi kepada BBM jenis Pertamax RON 92 sebesar 14,42 % sehingga dengan MOPS USD 85/barel, harga BBM jenis Pertamax RON 92 ini tetap Rp. 9000.
2. Melakukan subsidi silang dari subsidi yang diperuntukkan BBM jenis Premium RON 88 yang tidak terpakai karena hanya digunakan sebesar 26,79 % untuk BBM Jenis Pertalite RON 90 kepada BBM Jenis Pertamax RON 92.
3. Memaksimalkan dan memperketat tax amnesty.
4. Segera melakukan tax amnesty 2 dan dilakukan secara efektif dan tepat," lanjut nya.
Andre Wahyudi menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada perwakilan mahasiswa ini.
"Kami akan ada komunikasi lanjutan dengan bapak Andre lusa, untuk mengawal perjalanan tuntutan ini, sebagaimana yang kami dengar langsung dari Bapak Andre bahwasanya ia akan meneruskan apa yang kami sampaikan kepada DPR pusat serta instansi terkait," pungkasnya.(Ali)