BONDOWOSO I JATIMSATUNEWS.COM: Bulan suci Romadhon adalah tempat ibadah dan menambah ilmu. Hal itu dimanfaatkan oleh stasiun televisi lokal, BSTV Bondowoso untuk menyajikan program religi kultum yang di isi oleh Dai dari Lembaga Dakwah NU.
Saat menjadi penceramah dalam acara tersebut, Ustad Lutfi khoiron mengatakan,"Bulan Suci Ramadhan adalah Madrasah Kesadaran, Ketika kita mampu melampaui 30 hari bulan Romadhon dan menyudahi nya dengan menjadi pribadi yang lebih berkualitas, maka kita telah lulus dalam Madrasah ini."
Da' i dari Lembaga Dakwah NU ini mengutip prinsip kehidupan dari Imam Sufyan Ats-Tsauri.
Suatu ketika Imam Sufyan Ats-Tsauri di tanya. Dengan apa engkau sandarkan hidupmu?
Ia menjawab dengan 4 hal, yaitu:
1. Aku tahu bahwa amalku tidak akan di kerjakan orang lain maka aku bersungguh-sungguh.
2. Aku tahu bahwa Rizkyku tidak akan di makan orang lain, maka aku tidak pernah hawatir.
3. Aku tahu bahwa Allah SWT melihat segala amalku, maka aku malu.
4. Aku tahu bahwa akhir dari hidup ku adalah kematian maka aku bersiap-siap.
Demikian ia menjelaskan saat kultum sore di stasiun TV, BSTV Bondowoso (11/04/22).
Terkait malu, ia menjelaskan dengan mengutip hadis Nabi yang artinya : "Semua agama memiliki identitas moral, dan identitas seorang muslim adalah memiliki rasa malu".
Malu mengambil hak orang lain, malu untuk menipu, malu untuk terlambat, malu untuk tidak disiplin, jika seorang muslim telah memiliki sifat malu, maka ia akan menjadi muslim yang luar biasa.
"Setiap awal ada akhir, demikian pula hidup kita yang sederhana ini akan berakhir pada kematian. Hingga yang perlu di fikir kan bukan tentang bagaimana kita mati namun bagaimana kita mempersiapkan kematian," lanjutnya.
Di akhir uraian nya Ustad Lutfi khoiron mencontohkan prilaku Rosulullah SAW yang menjadikan hal yang paling sederhana sebagai mediasi yang bersambung dengan akhirat. Contoh saat beliau makan kurma beliau berdoa Ya Allah jadikanlah kurma ini sebagai kenikmatan yang menyambungkan dengan kenikmatan di akhirat kelak.
"Jadi apapun yang kita lakukan di dunia bisa di sambungkan dengan kehidupan sesudah kematian yakni di akhirat kelak," pungkasnya. (Ali)